Rekomendasi Saham Hari Ini, Saham Big Caps Masih Menggiurkan Terus Naik Dalam Bulan Ini
Perusahaan-perusahaan besar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kini kembali memimpin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Perusahaan-perusahaan besar di Bursa Efek Indonesia (BEI) kini kembali memimpin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Saham berkapitalisasi pasar besar (big caps) tersebut antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) bertengger di tiga besar leader IHSG.
Sepanjang Maret 2022 berjalan sampai dengan Kamis (17/3/2022) harga saham ketiganya mengalami kenaikan.
Baca juga: IHSG Selasa Ditutup Melemah ke ke 6.918, Investor Asing Catat Pembelian Bersih Rp 3,17 Triliun
Ada juga PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bayan Resources Tbk (BYAN), dan PT Bank Mega Tbk (MEGA) yang menghiasi top 10 leaders IHSG.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, dominasi saham-saham big caps di jajaran leader IHSG sejalan dengan besarnya arus masuk dana asing ke IHSG belakangan ini.
Sepanjang pekan ini sampai dengan Kamis (17/3), akumulasi net buy asing sudah mencapai Rp 7 triliun.
Baca juga: IHSG Sesi I Menanjak Hingga 6.954,Investor Asing Buru Saham BBRI.BBCA dn BBNI
Sebagaimana diketahui, saat masuk ke pasar saham Indonesia, asing memang biasanya mengincar saham-saham big caps.
"Besarnya inflow asing yang masuk ke IHSG belakangan disebabkan adanya konflik Rusia Ukraina dan naiknya harga komoditas. Di sisi lain, kalau bicara perbankan, tentu karena kinerja perbankan big caps yang solid di 2021 plus adanya pembagian dividen," tutur Herditya kepada Kontan.co.id, Kamis (17/3).
Begitu juga dengan kenaikan harga AMRT yang didorong arus masuk dana asing yang cukup besar. Selain menyasar ke saham perbankan dan komoditas, pada Kamis (17/3) investor asing juga masih mencatatkan net buy pada AMRT.
Baca juga: IHSG Anjlok 0,08 Persen Sepekan Didorong Aksi Jual Asing
Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki menambahkan, rally harga komoditas energi dan pemulihan ekonomi menjadi salah satu katalis utama kenaikan saham-saham big caps. Bank Indonesia bahkan yakin, ekonomi Indonesia dapat tumbuh hingga 5,5% (4,7%-5,5%) di 2022.
Secara teknikal, Herditya memperkirakan, beberapa saham masih berpotensi melanjutkan penguatannya.
Menurutnya, ASII, BBRI, ADRO, ADMR, MDKA, dan AMRT masih bisa mencatatkan kenaikan harga yang cukup baik dalam jangka menengah karena masih tertahan oleh level-level resistance sehingga masih cenderung 50:50.
Akan tetapi, menurut Herditya, ASII, BBRI, ADMR, dan MDKA menjadi yang paling menarik dicermati. Dia menetapkan target harga ASII di Rp 6.700 per saham, BBRI Rp 4.860 per saham, ADMR Rp 1.840 per saham, dan MDKA Rp 4.600 per saham.
Support ASII berada di Rp 6.125 dengan resistance Rp 6.550. Support BBRI di Rp 4.530 dengan resistance Rp 4.730. Kemudian, support ADMR di Rp 1.600 dengan resistance Rp 1.730 serta support MDKA di Rp 4.110 dengan resistance Rp 4.750.
Yaki juga melihat potensi penguatan kembali pada saham-saham berbasis komoditas. "Akan tetapi, perlu dicatat bahwa saham ini banyak dipengaruhi harga komoditas itu sendiri dan kebijakan pemerintah seperti DMO," ucap Yaki.
Menurut Yaki, ADRO, ADMR, dan MDKA menarik untuk investasi jangka panjang maupun untuk trading jangka menengah. Yaki menetapkan target harga untuk ADRO di Rp 3.750 per saham, ADMR Rp 1.955 per saham, dan MDKA Rp 4.750 per saham sehingga masih ada potensi upside dari harga per Kamis (17/3). (Nur Qolbi)