Australia Larang Ekspor Aluminium ke Rusia, Bahan Baku Untuk Senjata dan Pesawat Terbang
Pihak berwenang Australia akan mengirim setidaknya 70.000 ton batubara termal ke Ukraina untuk memastikan keamanan energi negara itu
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Pemerintah Australia memberlakukan larangan ekspor alumina, bijih aluminium dan bauksit ke Rusia, Menteri Luar Negeri dan Senator Perdagangan Australia Marise Payne mengumumkan pada hari Minggu (20/3/2022).
"Pemerintah semalam telah memberlakukan larangan langsung terhadap ekspor alumina dan bijih aluminium dan bauksit Australia ke Rusia, yang akan membatasi kapasitasnya untuk memproduksi aluminium - ekspor penting bagi Rusia," kata Payne dikutip TASS.
Dalam pernyataannya, menteri menekankan bahwa larangan ekspor bahan baku Australia untuk produksi aluminium akan "memiliki masukan penting ke dalam industri persenjataan Rusia," serta "sektor otomotif, kedirgantaraan, pengemasan, mesin dan konstruksi."
Baca juga: Legiun Nasionalis Ukraina Dituding Disiapkan Lakukan Serangan Kimia Jika Rusia Masuki Wilayah Ini
"Rusia bergantung pada Australia untuk hampir 20% dari kebutuhan aluminanya," kata Menteri seraya mencatat bahwa pemerintah "akan bekerja sama dengan eksportir dan badan puncak yang akan terpengaruh oleh larangan tersebut untuk menemukan pasar baru dan memperluas pasar yang ada."
Pihak berwenang Australia akan mengirim setidaknya 70.000 ton batubara termal ke Ukraina untuk memastikan keamanan energi negara itu, Payne mengumumkan.
“Australia akan mendukung ketahanan energi Ukraina dengan menyumbangkan setidaknya 70.000 ton batubara termal. Ini mengikuti permintaan bantuan dari Pemerintah Ukraina, didukung oleh Pemerintah Polandia, dan diskusi dengan mitra Eropa lainnya,” kata Payne.
Baca juga: Kota Mariupol Dikuasai Pasukan Rusia, Anak dan Orang Tua Sekarat
Menurutnya, batu bara Australia, yang dipasok oleh perusahaan pertambangan batu bara terbesar di negara itu Whitehaven Coal.
"Ini akan membantu menjaga pembangkit listrik tenaga batu bara negara itu tetap beroperasi dan memasok listrik ke jaringan listrik negara itu, mendukung rakyat Ukraina dengan menyalakan lampu, menghangatkan rumah-rumah, dan pabrik pada saat yang sangat sulit ini."
"Whitehaven Coal dengan cepat mengatur pengiriman, dan Pemerintah sekarang bekerja sama dengan Whitehaven dan Pemerintah Ukraina dan Polandia untuk mengirimkan pasokan secepat mungkin," katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.