Anak Buah Erick Thohir Sebut Harga Pertamax Harus Disesuaikan Dengan Situasi Keekonomian
PT Pertamina hingga saat ini masih melakukan kajian soal harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax RON 92, seiring melonjaknya harga minyak dunia
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga minyak dunia saat ini masih berada di level yang cukup tinggi, yakni di atas 100 dolar AS per barel.
Tingginya harga minyak mentah, tentunya juga berdampak pada harga produk Bahan Bakar Minyak (BBM).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sempat menyebutkan, bahwa batas atas harga jual jenis BBM umum RON 92 atau Pertamax untuk Maret 2022 sebenarnya berada dikisaran Rp14.526 per liter.
Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, harga jual BBM Pertamax seharusnya disesuaikan dengan situasi keekonomian saat ini.
Baca juga: Harga BBM Pertalite Dipertahankan Tidak Naik, Bagaimana dengan Pertamax?
Sebagai informasi, saat ini harga Pertamax yang dijual Pertamina berada dikisaran Rp9.000-an per liternya.
Arya menyebut, bisa dikatakan sekarang ini posisinya adalah seakan-akan Pertamina sedang mensubsidi Pertamax.
Di mana, para konsumen Pertamax merupakan masyarakat pengguna mobil mewah.
"Artinya Pertamina mensubsidi mobil-mobil mewah yang memakai Pertamax," ucap Arya kepada Wartawan, Selasa (22/3/2022).
"Ini perlu dihitung ulang supaya ada juga keadilan, jangan sampai Pertamina memberikan subsidi begitu besar kepada mobil-mobil mewah yang manfaatkan Pertamax," sambungnya.
Dirinya melanjutkan, beberapa negara lain menjual BBM sekelas Pertamax dengan harga dikisaran Rp14.000 hingga Rp15.000 per liternya.
Baca juga: CORE: Pertalite Bakal Langka Jika Pertamina Naikkan Harga Pertamax
"Harusnya sekarang kita menghitung ulang jangan sampai pertamina mensubsidi mobil-mobil mewah yang memanfaatkan Pertamax," ungkap Arya.
PT Pertamina (Persero) hingga saat ini masih melakukan kajian soal harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax RON 92, seiring melonjaknya harga minyak dunia di atas level 100 dolar AS per barel.
"Masih on progres reviewnya, dan masih dikoordinasikan dengan stakeholder," kata Pjs Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina Irto Ginting saat dihubungi, Senin (21/3/2022).
Irto tidak dapat menyampaikan kapan proses kajian harga Pertamax 92 akan selesai, namun di sisi lain Kementerian ESDM seakan memberikan sinyal harganya akan dinaikkan.