Jerman Teken Kontrak Pasokan Gas dengan Qatar Untuk Akhiri Ketergantungan dari Rusia
Jerman telah menyetujui kontrak dengan Qatar untuk pasokan gas alam cair yang akan membantu negara Eropa melepaskan ketergantungan dari Rusia.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
Bahkan dalam lima tahun terakhir, Rusia dan Ukraina menyumbang 19 persen dari produksi jelai global, dimana Ukraina menjadi eksportir nomor dua sementara Rusia berada di urutan ketiga dunia.
Namun adanya pembatalan ekspor akibat invasi, telah memicu lonjakan harga pada sejumlah komoditas kebutuhan pokok. Bahkan lonjakan ini telah membuat masyarakat di Timur Tengah terancam alami krisis pangan.
"Baik Ukraina dan Rusia memimpin pengekspor produk pertanian ke banyak negara Timur Tengah dan gangguan terkait perang telah memperburuk harga pangan yang sudah naik dan memperdalam kemiskinan," ujar Lama Fakih, direktur eksekutif Timur Tengah dan Afrika Utara di Human Rights Watch.
Ancaman ini tentunya melawan hukum hak asasi manusia internasional dimana setiap orang berhak untuk mengakses makanan yang cukup serta memadai untuk hidup sehat dan aktif.
Melansir data dari Human Rights Watch (HRW) yang dikutip CNN Internasional. Sebelum meledaknya konflik ini, sepanjang tahun 2021 kemarin harga pangan global sudah naik lebih dari 30 persen. Namun setelah konflik ini meledak, semakin mendorong harga untuk mencapai level tertinggi sejak inflasi di tahun 1974.
Baca juga: Cara Membedakan Pesawat Boeing 737-800 yang Jatuh di China dengan Boeing 737 Max
“Invasi Rusia ke Ukraina telah memperburuk krisis pangan yang menyebabkan 10 juta orang di kawasan Timur Tengah kehilangan kemampuan mereka untuk mendapatkan makanan yang cukup pada tahun 2022 saja,” kata Sarah Saadoun, peneliti senior di Human Rights Watch yang berfokus pada kemiskinan dan ketidaksamaan.
Sarah menambah demi mengantisipasi adanya kelaparan akibat krisis ini, pemerintah di masing – masing negara harus melakukan segala daya mereka untuk melindungi hak rakyat atas pangan.
Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan beberapa suntikan subsidi untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, atau dengan mengendalikan harga – harga yang beredar di pasaran wilayahnya.
Meski cara tersebut tak sepenuhnya dapat mengurangi dampak krisis pangan namun setidaknya dengan upaya diatas dapat mengurangi laju krisis yang terjadi di beberapa wilayah terdampak seperti Timur Tengah.