Pesawat China Eastern Airlines Jatuh, Boeing Cari Penyebab, Kemenhub: 737-800 Tetap Beroperasi
Perusahaan pesawat Boeing buka suara terkait kecelakaan pesawat China Eastern Airlines.
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pesawat Boeing buka suara terkait kecelakaan pesawat China Eastern Airlines yang menggunakan pesawat jenis Boeing 737-800.
Penerbangan nahas itu mengangkut 123 penumpang dan 9 awak.
Perusahaan pesawat Boeing, dalam situs Boeing.com, mengungkapkan sedang melakukan upaya untuk menemukan penyebab kecelakaan pesawat tersebut.
Untuk itu, Boeing berkomunikasi secara intens dengan Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (U.S. National Transportation Safety Board) dan pakar teknis untuk melakukan penyelidikan.
Baca juga: Pesawat China Eastern Dipastikan Layak Terbang hingga Kondisi Kru Pesawat Sehat sebelum Jatuh
"Boeing menghubungi Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS dan pakar teknis kami siap membantu dengan penyelidikan yang dipimpin oleh Administrasi Penerbangan Sipil China," tulis Boeing dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (23/3/2022).
Perusahaan asal AS tersebut juga menyampaikan belasungkawa atas korban kecelakaan pesawat China Eastern Airlines yang berjumlah 132 orang.
Perusahaan berjanji akan mendukung semua keperluan korban kecelakaan. Pasalnya, tidak ada korban selamat dari jatuhnya pesawat tersebut.
Baca juga: Kerabat Korban Jatuhnya Pesawat China Eastern Berkumpul di Bandara, Proses Pencarian Terus Dilakukan
"Kami bersama penumpang dan awak China Eastern Airlines Penerbangan MU 5735. Kami bekerja sama dengan pelanggan maskapai kami dan siap mendukung mereka," kata Boeing.
Seperti diketahui, pesawat China Eastern Airlines dinyatakan jatuh dan terbakar di dekat Kota Wuzhou, Guangxi pada Senin (21/3/2022) siang waktu setempat.
Pesawat jenis Boeing 737-800 ini lepas landas dari Kunming Changshui International Airport pada pukul 13.11 dan dijadwalkan akan tiba di Guangzhou Baiyun International Airpot pada pukul 15.10.
Namun, pesawat yang mengangkut 132 orang itu hilang kontak saat berada di atas Kota Wuzhou, tepatnya pada pukul 14.22.
Berdasarkan data FlightRadar24, pesawat jatuh menukik saat melaju dengan kecepatan 842 kilometer per jam di ketinggian 30.000 kaki atau 9.144 meter.
Dikutip dari Kompas.com, Tidak ada korban selamat dari jatuhnya pesawat milik China Eastern Airlines setelah hari kedua upaya pencarian, kata penyelidik dari China, Selasa (22/3/2022) malam.
Komunikasi dengan kru tidak dapat dilakukan pada saat-saat terakhir sebelum pesawat China Eastern Airlines itu jatuh, kata penyelidik kecelakaan udara China dalam konferensi pers, Selasa.
"Penerbangan lepas landas dari Kunming pada pukul 13.16 dan terbang normal. Sekitar pukul 14.21, pesawat ada di atas Kota Wuzhou di Provinsi Guangxi,” kata Sun Shiying, perwakilan China Eastern Airlines.
Dia menambahkan, stasiun darat melihat bahwa pesawat China Eastern Airlines mengalami perubahan ketinggian yang tiba-tiba.
“Komunikasi dengan pesawat hilang sebelum pesawat akhirnya jatuh,” sambung Sun, sebagaimana dilansir CNN.
Sun menuturkan, pesawat Boeing 737-800 tersebut telah lulus pemeriksaan prapenerbangan dan sembilan awaknya memenuhi syarat dan sehat.
Kemenhub: Boeing 737-800 NG Tetap Beroperasi di Indonesia
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan, pesawat Boeing 737-800 NG tetap beroperasi di Indonesia.
Pernyataan tersebut menyikapi adanya kecelakaan pesawat Boeing 737-800 NG milik China Eastern Airlines yang jatuh di pegunungan wilayah Guangxi, Cina Selatan.
Meski begitu, Novie juga menjelaskan, Kemenhub akan melakukan upaya untuk meningkatkan pengawasan agar keselamatan dan keamanan penerbangan dapat terus dijaga.
"Pesawat Boeing 737-800 NG tetap beroperasi seperti biasa di Indonesia dan proses pengecekan saat ini tetap berlangsung sebagai bagian dari audit berkala," ucap Novie, Selasa (23/3/2022).
Mengenai kecelakaan pesawat Boeing 737-800 NG milik China Eastern Airlines, Novie mengungkapkan, saat ini Kemenhub masih memonitor perkembangan situasi, hingga adanya informasi yang cukup dan jelas untuk mengambil kebijakan khususnya penyelenggaraan transportasi udara.
"Kami terus berkomunikasi intens dengan maskapai penerbangan khususnya domestik, serta melakukan peningkatan pengawasan keselamatan operasi pesawat udara secara ketat untuk memastikan kepatuhan operator terhadap regulasi keselamatan penerbangan," ucap Novie.
Novie juga menyampaikan duka cita yang mendalam, atas musibah kecelakaan China Eastern Airline pada Senin (21/3/2022) dengan membawa 123 penumpang dan sembilan awak pesawat, berdasarkan informasi dari Civil Aviation Administration of China (CAAC).
"Kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada korban kecelakaan pesawat China Eastern Boeing 737-800 NG di wilayah Guangxi. Semoga proses penyelidikan penyebab kecelakaan dapat segera diketahui," kata Novie.
Garuda Indonesia Masih Operasikan Boeing 737-800 NG
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra memastikan, bahwa pesawat Boeing 737-800 NG Garuda Indonesia saat ini tetap beroperasi melayani penerbangan kargo dan penumpang.
Irfan juga menjelaskan, dengan adanya kecelakaan pesawat Boeing 737-800 NG ini pihaknya melakukan koordinasi bersama Kemenhub untuk mengetahui hasil evaluasi investigasi.
"Kami berkoordinasi dengan Kemenhub dan juga pihak manufaktur untuk mengetahui evaluasi investigasi agar dapat mengoptimalkan aspek safety pada layanan operasional Garuda Indonesia," ucap Irfan, Selasa (23/3/2022).
Irfan juga menjelaskan, pesawat Boeing 737-800 NG Garuda Indonesia telah melalui inspeksi berlapis serta pemeriksaan berkala lanjutan terhadap fitur-fitur vital maupun penunjang kelaikan pesawat B737-800 NG.
"Hal ini tentunya dilakukan guna memastikan kondisi pesawat dalam kondisi serviceable dan optimal ketika akan terbang," ujar Irfan.
Ia juga menyampaikan, Garuda Indonesia juga memiliki program pelatihan dan asesmen terhadap pilot yang dilaksanakan secara rutin melalui pilot proficiency check pada simulator B737-800 NG.
"Ini untuk memastikan kapabilitas awak pesawat mengenai mitigasi safety dan pemahaman terhadap fungsi setiap sistem dalam operasional penerbangan pada tiap jenis armada telah dikuasai sepenuhnya guna menjaga aspek keamanan dan keselamatan penerbangan sebagai fokus prioritas utama layanan penerbangan Garuda Indonesia," kata Irfan.
"Kami juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas kecelakaan pesawat Boeing 737 NG milik China Eastern Airlines," lanjut Irfan.
Irfan menyampaikan, semoga seluruh pihak yang terdampak kejadian ini diberikan kekuatan dan ketabahan, serta proses pencarian pesawat maupun penyelidikan penyebab kecelakaan dapat segera dirampungkan dalam waktu dekat.
Jatuh
Pesawat China Eastern Airlines dilaporkan jatuh di pegunungan China selatan dalam penerbangan domestik pada Senin (21/3/2022).
Dikutip dari Reuters, Selasa (22/3/2022), pesawat itu mengangkut 132 orang yang terdiri dari 123 penumpang, dan 9 awak.
Reuters menyebutkan, dari kecelakaan pesawat tersebut tidak ada tanda-tanda korban selamat.
Maskapai China Eastern Airlines pun mengatakan sangat berduka bagi penumpang dan awak, tetapi mereka tidak menyebutkan berapa banyak orang yang tewas di pesawat Boeing 737 itu.
Tidak ada orang asing yang ikut dalam penerbangan itu.
Sementara itu, pihak Boeing (BA.N) mengatakan siap membantu China Eastern dan telah menghubungi regulator keselamatan transportasi AS atas insiden tersebut.
sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesawat China Eastern Airlines Kecelakaan, Ini Tanggapan Boeing