Diresmikan Jokowi, Indonesia Punya Tiga Destinasi Wisata Baru di Kupang NTT
Penataan tiga lokasi yang sudah selesai ini merupakan tahap pertama penataan Kota Kupang, sedangkan tahap kedua sudah dalam proses
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan penataan Kawasan Kota Kupang di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Kamis (24/3/2022).
"Saya sangat terkesan dengan hasil penataan kawasan di Kota Kupang dari Kota Lama, Pantai Kelapa Lima, hingga Koridor Jalan Frans Seda. Diharapkan dengan penataan ini dapat mengubah wajah Kota Kupang, mengubah infrastrukturnya menjadi lebih baik, serta mengubah wajah destinasi wisatanya dan membuat para pengunjung lebih senang dan nyaman berkunjung ke Kota Kupang," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Baca juga: Pasar Pancingan Menjadi Destinasi Wisata Yang Digemari Wisatawan Lokal Maupun Asing
Sementara, Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, penataan Kawasan Kota Kupang tersebar di tiga lokasi yaitu Pantai Kelapa Lima, Kawasan Kota Lama atau Pantai Lai-Lai Bissi Kopan (LLBK), dan Koridor 3 Jalan Frans Seda.
"Luasan kawasan yang dilakukan penataan adalah 5,19 Ha," kata dia.
Penataan tiga lokasi yang sudah selesai ini merupakan tahap pertama penataan Kota Kupang, sedangkan tahap kedua sudah dalam proses perencanaan dan diharapkan mulai dilelang pada tahun ini.
Baca juga: Macet di Puncak, Menparekraf Sarankan Cari Destinasi Alternatif
Adapun, Diana menambahkan, penataan dilakukan sejak Oktober 2020 dan selesai Februari 2022 dengan biaya sebesar Rp 81 miliar bersumber dari APBN tahun anggaran 2020 hingga 2021.
"Dengan penataan ini, kawasannya menjadi lebih bersih dan rapi sehingga diharapkan dapat menjadi icon dan destinasi wisata baru di Kota Kupang. Kami berpesan kepada pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk bersama-sama memelihara kawasan ini agar tidak cepat rusak," pungkas Diana.