Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pemerintah Siapkan Folu Net Sink untuk Turunkan Emisi Nasional Hingga 60 Persen

Pemerintah berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan bisa capai 60 persen pada 2030.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pemerintah Siapkan Folu Net Sink untuk Turunkan Emisi Nasional Hingga 60 Persen
Larasati Diah Utami/Tribunnews.com
Sekretaris Jenderal KLHK Bambang Hendroyono 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen KLHK Bambang Hendroyono mengatakan Pemerintah telah mempersiapkan langkah untuk memenuhi target pengendalian iklim.

Pemerintah, kata Bambang, mengusung konsep Indonesia's Folu Net-Sink 2030 untuk pengendalian iklim.

Menurut Bambang, konsep ini telah dilakukan oleh pemerintah dalam tujuh tahun terakhir.

"Sebenarnya untuk Indonesia Folu Net Sink bukan sesuatu yang baru mau kita kerjakan. Itu sudah kita kerjakan selama tujuh tahun, terakhir ini dengan isu-isu lingkungan sosial ekonomi dan tata kelola tadi," ujar Bambang dalam Seminar Nasional: Transformasi Digital Mendukung Inovasi Kehutanan 4.0 untuk Ekonomi Hijau dan Penyelamatan Bumi di Kantor Kementerian LHK, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: KLHK: Teknologi Digital Bantu Pelestarian Hutan Indonesia

Sektor Folu ditargetkan dapat menurunkan hampir 60 persen dari total target penurunan emisi nasional.

Pada tahun 2030, kata Bambang, tingkat serapan emisi sektor Folu ditargetkan sudah berimbang atau lebih tinggi dari pada tingkat emisinya.

Berita Rekomendasi

"Pemerintah berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan bisa capai 60 persen pada 2030," tutur Bambang.

Terkait hal tersebut, KLHK mengintegrasikan rencana kerja ke dalam program Indonesia's FoLU Net Sink 2030.

Integrasi rencana kerja KLHK ke dalam teknis operasional FoLU Net Sink 2030, meliputi aksi mitigasi, teknis operasional, hingga rincian output rencana kerja KLHK.

"Adapun strategi nasional Folu Net Sink 2030 menggunakan empat strategi utama yaitu menghindari deforestasi, konservasi dan pengelolaan hutan lestari, perlindungan dan restorasi lahan gambut, serta sink enhancement dengan mempercepat aforestasi, reforestasi lahan kritis, dan revegetasi perkotaan," pungkas Bambang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas