Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kementerian ESDM: Harga Pertamax Bisa Sentuh Rp 16 Ribu Per Liter karena Konflik Rusia

Konflik antara Rusia dan Ukraina menjadi pemicu utama harga minyak mentah dunia terus meningkat.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kementerian ESDM: Harga Pertamax Bisa Sentuh Rp 16 Ribu Per Liter karena Konflik Rusia
Pertamina
Ilustrasi pengisian bahan bakar Pertamax ke kendaraan konsumen di SPBU Pertamina. 

Menurut Arya, harga BBM RON92 di Asia Tenggara dibanderol Rp14 ribu-Rp15 ribu per liter atau di bawah harga yang ditentukan oleh Pertamina.

Sementara, harga BBM khusus di Malaysia lebih murah karena pemerintah memberikan subsidi dengan mekanisme tertentu.

Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga (PPN) Subholding Commercial and Trading Pertamina Irto Ginting belum dapat memberikan kepastian apakah harga Pertamax akan naik dalam waktu dekat. Manajemen masih mengkaji hal tersebut.

"Iya sedang kami review untuk harga Pertamax. Sabar dulu," ucap Irto.

Menurut pengamat kebijakan publik Agus Pambagio, pemerintah tak perlu ikut campur dalam penentuan harga BBM nonsubsidi. Sehingga, kebijakan harga BBM berkadar oktan atau RON 92 sebaiknya ditentukan oleh badan usaha dalam hal ini Pertamina. 

Agus mengungkapkan, terkait penentuan harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax, pemerintah tidak perlu ikut campur dalam penentuan harga, terlebih itu barang nonsubsidi.

“Silakan saja, boleh naikkan (harga Pertamax),” jelas Agus dalam keterangannya kepada media, Jumat (25/3/2022).

Berita Rekomendasi

Saat ini Pertamax dijual Rp9.000 per liter, padahal keekonomiannya lebih dari Rp14.000. “Dijelaskan saja, pada harga Rp9.000, siapa yang mau nalangi itu (selisihnya),” katanya.

Agus mengatakan pemerintah terkesan takut terhadap opini yang berkembang di masyarakat dengan kenaikan harga Pertamax

Menurut dia, harga jual BBM Pertamax saat ini sudah tidak sehat karena selisih harga BBM nonsubsidi yang dijual Pertamina sangat jauh lebih rendah dari harga sebenarnya yang sesuai dengan harga keekonomian.

Karenanya, pemerintah harus bertanggungjawab dengan menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat tentang status BBM Pertamax yang tidak disubsidi. 

“Pemerintah kan takut buat menaikkan harga. Jelaskan saja ke publik bahwa Pertamax itu bukan barang subsidi,” katanya.(tribun network/ism/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas