Raih Penghargaan, Bos BUMN Pupuk Ini Bicara Soal Tantangan Perusahaan Era Pandemi
Petrokimia Gresik, dikatakannya, juga selalu memberi ruang bagi karyawan untuk menyampaikan dan merealisasikan ide dan kreativitasnya
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo dinobatkan sebagai CEO Driving Execution Terbaik Kategori Anak Perusahaan BUMN dalam “Anugerah BUMN 2022 Tahun Ke-11” di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain itu, Petrokimia Gresik, juga berhasil mempertahankan penghargaan Terbaik I Kategori "Pengembangan Talenta dan Unggul" untuk anak perusahaan BUMN yang tahun lalu juga diraih.
Dwi Satriyo menyampaikan bahwa, driving execution atau fokus pada eksekusi adalah kompetensi yang wajib dimiliki oleh semua leader di Petrokimia Gresik.
Baca juga: Dukung Program Makmur, Petrokimia Gresik Jamin Ketersediaan Stok Pupuk Non Subsidi
Kompetensi strategis inilah yang menjadikan Petrokimia Gresik selama ini mampu menjadi pioneer dalam beberapa teknologi pertanian di Indonesia.
“Pertarungan bisnis di era sekarang ini tidak sebatas kemampuan operasional perusahaan yang efektif dan efisien, tapi juga tentang ide dan kreativitas. Namun, tanpa kemampuan eksekusi yang baik, ide dan kreativitas sekeren apapun akan menjadi sia-sia,” ujar Dwi Satriyo dalam pernyataan pers yang diterima Tribun, Minggu(27/3/2022).
Apalagi saat ini, tambahnya, perubahan era semakin cepat. Contohnya, Covid-19 muncul pada Maret 2020.
Dalam hitungan bulan saja sudah memberikan dampak luar biasa dalam semua sektor kehidupan.
“Guna menghadapi perubahan yang semakin cepat ini tidak sebatas diperlukan strategi hebat untuk bertahan dan berkembang, tapi juga kecepatan dalam eksekusi strategi tersebut sehingga dapat memberikan dampak lebih nyata bagi perusahaan,” ujar Dwi Satriyo.
Kata Dwi di Petrokimia Gresik, ada tiga inisiatif strategi yang telah dijalankan dalam menghadapi dampak pandemi Covid-19. Pertama product leadership melalui Phonshka Plus yang mengandung Zinc dan berpotensi meningkatkan panen.
Kemudian customer intimacy melalui program Makmur. Menciptakan ekosistem dengan menghubungkan petani kepada segala bentuk kebutuhan pertanian, mulai dari project leader, pihak asuransi, lembaga keuangan, teknologi pertanian, agro input, offtaker dan pemerintah daerah. Dengan demikian orogram Makmur mampu menjadi solusi untuk menjawab tantangan yang selama ini dihadapi oleh para petani.
Terakhir adalah operation excellence dengan mengoptimalkan digitalisasi di semua lini perusahaan. Selain menghadirkan kinerja efektif dan efisien, digitalisasi merupakan wujud adaptasi perusahaan di tengah pandemi Covid-19 yang mengharuskan penerapan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak.
Baca juga: Dorong Inklusi, Petrokimia Gresik Buka Peluang Perempuan Duduk di Top Manajemen
Di sisi lain, perusahaan juga mendorong pengembangan talenta, karena masa depan perusahaan ada di tangan generasi milenial yang jumlahnya saat ini melebihi 60 persen dari total karyawan di perusahaan.
“Peningkatan jumlah talent milenial yang duduk di posisi grade I dan II perusahaan merupakan salah satu hasil nyata dari keberhasilan program pengembangan talenta di Petrokimia Gresik," ujar Dwi Satriyo.
Keberhasilan lain yang dirasakan Petrokimia Gresik dalam bidang pengembangan talenta adalah peningkatan hasil assessment, penurunan gap kompetensi, succession plan yang baik, serta hasil survei kepuasan karyawan dan keterikatan karyawan yang meningkat.
Lebih lanjut, Dwi Satriyo menjelaskan bahwa untuk membangun talenta unggul, saat ini Petrokimia Gresik memberikan beasiswa sekolah bagi karyawan.
Tahun ini ada 31 beasiswa luar negeri dan 92 beasiswa dalam negeri bagi karyawan. Selain itu perusahaan juga mendorong peningkatan kompetensi karyawan melalui pendidikan non-formal di berbagai bidang.
Petrokimia Gresik, tambahnya, juga selalu memberi ruang bagi karyawan untuk menyampaikan dan merealisasikan ide dan kreativitasnya. Ini terbukti mampu meningkatkan kompetensi karyawan.
“Ide dan kreativitas tidak memiliki struktur hirarki atau jabatan. Siapapun harus bersama-sama berpikir inovatif, sehingga tidak terpaku hanya pada bidangnya,” tegas Dwi Satriyo.
Dengan menerapkan prinsip tersebut, di tahun 2021, inovasi Petrokimia Gresik mampu menghasilkan nilai tambah hingga Rp 250 miliar.
Nilai tambah ini menjadi buah positif dari pengembangan talenta dan kemampuan eksekusi para leader yang ada di Petrokimia Gresik.
Baca juga: Pemerintah Kembangkan Industri Petrokimia untuk Tekan Defisit Neraca Perdagangan
Sementara itu, penghargaan level nasional Anugerah BUMN ini bukan pertama kali diraih oleh Petrokimia Gresik. Mulai tahun 2018, Petrokimia Gresik selalu berhasil membawa pulang penghargaan dari ajang ini. “Selain menjadi bukti nyata pengakuan publik terhadap program dan kinerja perusahaan, penghargaan ini juga diharapkan dapat memotivasi Insan Petrokimia Gresik untuk terus mengembangkan diri dan berinovasi dalam menghadirkan Solusi Agroindustri,” tutup Dwi Satriyo. (Willy Widianto)