Perbarindo dan Finnet Rampungkan Kerjasama Uang Digital
Perbarindo dan PT Finnet Indonesia telah merampung produk co-branding dengan nama Finpay Money dan BPR e-cash.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) dan PT Finnet Indonesia telah merampung produk co-branding dengan nama Finpay Money dan BPR e-cash.
Kedua produk ini merupakan uang elektronik yang akan menghadirkan kemudahan transaksi untuk pembelian dan pembayaran beragam kebutuhan serta dilengkapi dengan QRIS.
"Perbarindo dengan Telkom Sigma telah mengembangkan produk BPR Digi, untuk menjawab kebutuhan masyakarat akan pelayanan transaksi yang mudah, cepat, sederhana dan aman," kata Ketua Umum Perbarindo Joko Suyanto di acara rakernas yang digelar secara hybrid, Senin (28/3/2022).
Produk BPR Digi merupakan produk layanan digital berbasis rekening (number of account) yang memberikan kemudahan akses informasi dan berbagai layanan transaksi kepada nasabah BPR, cukup menggunakan telepon seluler dan koneksi internet tanpa harus datang ke kantor BPR.
Di rakernas ini juga dilakukan penandatangan Perjanjian Kerjasama dan Nota Kesepahaman antara Perbarindo dengan berbagai pihak guna memperkuat serta meningkatkan daya saing Industri BPR – BPRS di Indonesia.
Baca juga: Apa Itu Card Skimming? Simak Tips Terhindar dari Kejahatan Perbankan Digital
Sinergi lainnya dilakukan dengan AFPI (Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia) untuk optimasi layanan perbankan kepada masyarakat, dan kerjasama dengan Pefindo Biro Kredit untuk layanan pemanfaatan data informasi perkreditan bagi anggota Perbarindo.
Kerjasama juga dilakkan dengan Unversitas Gunadarma dalam peningkatan peran dan fungsi Perbarindo dan Universitas Gunadarma dalam pengembangan Lembaga Keuangan Mikro di Indonesia serta kerjasama dengan program Diploma Keuangan dan Perbankan Indonesia (prodikpi) untuk mendukung pengembangan SDM BPR dan BPRS melalui penyediaan modul, narasumber dan fasilitasi magang.
Baca juga: Apple Kini Punya Fitur SIM Digital, Pertama Meluncur di Arizona
Joo mengharapkan regulator memberikan ruang serta kesempatan bagi BPR - BPRS untuk tumbuh sesuai dengan karakteristiknya dengan tetap mengimplementasikan pengembangan teknologi terkini.
"Kami harapkan BPR dan BPRS siap bersinergi dengan Pemerintah untuk menjadi garda terdepan dalam menyukseskan program–program penyaluran bantuan Pemerintah kepada masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Tumbuh 5,9 Persen, Penyaluran Kredit Perbankan Tembus Rp5.741 Triliun di Februari 2022
Kepada para mitra Perbarindo, pihaknya berharap bisa terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi. "Sehingga mampu membuat industri BPR dan BPRS yang berdaya saing, maju, unggul dan terpercaya," katanya.
Terkait kinerja Industri BPR dan BPRS selama pandemi, Joko mengatakan, tetap tumbuh positif walaupun melambat.
Seperti terlihat pada indikator kinerja pada Tahun 2021, aset industri BPR tumbuh sebesar 8,62 persen dan BPRS tumbuh 14,16 persen, sedangkan kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 5,24 persen untuk BPR dan 12,20 persen untuk BPRS.
"Untuk dana pihak ketiga dalam bentuk tabungan tumbuh 9,47 persen untuk BPR dan BPRS 15,60 persen serta deposito tumbuh sebesar 10,56% (BPR) dan 19,34% (BPRS)," kata Joko .
BPR dan BPRS tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, meskipun dalam masa pandemi Covid-19.
“Kami tetap hadir di tengah masyarakat, membantu masyarakat yang terdampak dengan program restrukturisasi, mengusulkan untuk menerima subsidi bunga dari Pemerintah dan terus melakukan pendampingan, edukasi serta literasi keuangan kepada masyarakat dan pelaku UMKM,” ujarnya.