Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengamat: Konsumen Pertamax Golongan Menengah ke Atas, Tidak Bakal Antre

Fahmy Radhi mengatakan, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Pertamax sangat kecil yakni sekira 12 persen.

Editor: Sanusi
zoom-in Pengamat: Konsumen Pertamax Golongan Menengah ke Atas, Tidak Bakal Antre
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Pengisian BBM jenis Pertamax di SPBU Pertamina. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat ekonomi energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mengatakan, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) Pertamax sangat kecil yakni sekira 12 persen.

Selain itu, dia menilai konsumen BBM dengan jenis research octane number (RON) 92 ini juga kebanyakan dari kalangan menengah ke atas, sehingga tidak bakal antre jika harga naik.

Baca juga: Makin Terang, Erick Thohir Sudah Isyaratkan Harga Pertamax Segera Naik

"Konsumen Pertamax adalah golongan menengah ke atas yang menggunakan mobil mahal. Dengan golongan kosumen tersebut, mereka tidak akan melakukan antrean menjelang kenaikan harga," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Pengusaha SPBU Belum Dapat Pengumuman Kenaikan Harga Pertamax Malam Ini

Lebih lanjut, Fahmy menyampaikan, para konsumen Pertamax juga tidak akan mau turun kelas atah migrasi ke Pertalite yang harganya lebih murah.

Menurutnya, penetapan harga Pertamax memang seharusnya ditentukan oleh mekanisme pasar, sehingga yang ideal adalah harga keekonomian di antara Rp 14.500 hingga Rp 16.000 per liter.

Saat ini, harga Pertamax memang harus dinaikkan mengingat juga harga minyak dunia sudah mencapai 130 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.

Berita Rekomendasi

"Jika tidak dinaikkan, beban Pertamina semakin berat. Rencana menaikkan harga Pertamax pada 1 April sudah tepat," pungkas Fahmy.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas