Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengamat: Lonjakan Harga Batubara Momentum Bagi Pemerintah Pacu Perekonomian

Pemerintah bisa memanfaatkan momentum tingginya harga batubara di pasar dunia saat ini untuk memaksimalkan pendapatan negara

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Pengamat: Lonjakan Harga Batubara Momentum Bagi Pemerintah Pacu Perekonomian
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HARDI PRASETYO
Ilustrasi sejumlah kapal tug boat menarik tongkang muatan batubara di perairan Sungai Mahakam, tampak ada kapal melintasi bawah Jembatan Mahakam Kota Samarinda, Senin (28/3/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat ekonomi dan energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi berpendapat, Pemerintah bisa memanfaatkan momentum tingginya harga batubara di pasar dunia saat ini untuk memaksimalkan pendapatan negara sekaligus menekan defisit yang harus
dibayarkan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di pasar domestik.

Fahmy mengatakan, Indonesia sebagai penghasil batubara terbesar ketiga dunia, sejatinya bisa merasakan dampak positif dari tingginya harga batubara tersebut untuk memperoleh kontribusi yang signifikan pada pendapatan negara, dan pada akhirnya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang bergerak di sektor tersebut.

Menurut Fahmy Radhi, memacu ekspor batu bara dengan memanfaatkan tingginya harga batu bara saat ini bisa dijadikan solusi jangka pendek pemerintah untuk menambal kebutuhan dana untuk pemenuhan kebutuhan energi di dalam negeri.

Baca juga: Jokowi Diminta Tangani Langsung Praktik Permainan Jual Beli Komoditas Batubara

Di tengah gejolak geopolitik di Eropa Timur, pemerintah bisa memperbesar angka ekspor batubara ke pasar Asia, sekaligus mengupayakan perluasan pasar di luar Asia Pasifik.

“Di tengah tingginya harga minyak mentah dunia yang berkontribusi pada tingginya defisit produk migas, maka industri batu bara ini bisa sangat membantu. Momentum ini perlu dimanfaatkan,” ujar Fahmy dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (3/4/2022)

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan harga minyak mentah dunia telah berkontribusi pada peningkatan defisit neraca perdagangan migas pada Februari 2022. BPS melaporkan neraca perdagangan migas Indonesia kembali defisit sebesar US$1,91 miliar pada Februari 2022. 

BERITA REKOMENDASI

Angka tersebut meningkat 43,64% dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/m-to-m) serta melonjak 329,9% dibandingkan bulan yang sama di tahun sebelumnya (year on year/YoY). Sehingga bisa dikatakan neraca perdagangan migas Indonesia selalu mengalami defisit dalam 7 tahun terakhir.

“Saat ini diketahui industri batu bara berkontribusi pada peningkatan devisa dari ekspor, PNBP, termasuk juga meningkatkan pendapatan dari perusahaan yang pada akhirnya ikut mengerek perekonomian masyarakat dan tenaga kerja yang bergantung pada sektor minerba, khususnya batu bara. Apalagi saat ini harganya tengah meroket akibat konflik geopolitik Rusia dan Ukraina,” ujar Fahmy.

Belum lama ini Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara Peluncuran SIMBARA dan Penandatanganan MoU Sistem Terintegrasi dari Kegiatan Usaha Hulu Migas, Selasa (08/03/2022), menyebutkan penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batubara (Minerba) mencetak angka Rp 124,4 triliun di tahun 2021, yang mencakup pajak, bea keluar, hingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"Ini adalah penerimaan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir," ujar Menkeu. Ia juga menjelaskan, pencapaian rekor penerimaan negara dari sektor minerba tersebut dipicu oleh meningkatnya harga komoditas pertambangan, seperti batu bara.

"Kenaikan harga komoditas mineral dan batubara memberikan kontribusi besar," kata Sri Mulyani.

Dikatakan Fahmy, upaya pemerintah memanfaatkan momentum tingginya harga batu bara dengan cara mengekspor dengan volume lebih besar nantinya juga akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

“Kalau penghasilan negara dari batu bara dan komoditi lain meningkat, negara tentunya
punya dana cukup untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan,” kata Fahmy.

Baca juga: Perusahaan AS Ubah Limbah Batubara Jadi Sumber Daya Penambangan Kripto

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas