Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pengusaha Warteg Minta Tunda Kenaikan Harga Elpiji 3 Kg: Tidak Mungkin Masak Pakai Kayu

Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) meminta pemerintah menunda kenaikan harga elpiji 3 Kg.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pengusaha Warteg Minta Tunda Kenaikan Harga Elpiji 3 Kg: Tidak Mungkin Masak Pakai Kayu
Tribunnews/Jeprima
Pekerja menyiapkan pesanan nasi bungkus di warteg Wartegan di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu (6/11/2021). Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni meminta pemerintah menunda kenaikan harga elpiji 3 Kg.

Mukroni mengatakan, kondisi warteg saat ini masih sepi. Sedangkan, harga-harga komoditas naik. Hal ini dirasa memberatkan pedagang warteg, belum lagi jika harga elpiji 3 Kg ikut naik.

"Kondisi warteg ini lagi sepi terus harga-harga sudah naik. Apalagi kalau elpiji naik ini kan beban cukup besar karena tidak mungkin warteg masak selain dengan elpiji 3 Kg. Karena minyak tidak bisa, listrik tidak bisa, kayu apalagi," ujar Mukroni saat dihubungi, Selasa (5/4/2022).

Sinyal kenaikan harga elpiji 3 Kg itu diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Kowantara meminta agar pemerintah menunda rencana tersebut.

"Kita mengharapkan kepada pemerintah untuk menunda jangan sampai bebani usaha kami," kata Mukroni.

Baca juga: HET Minyak Goreng Dicabut, Pedagang Warteg Naikkan Harga Gorengan Jadi Rp 2.000

Mukroni mengatakan daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih, hal tersebut bisa diarasakannya dari jumlah kunjungan masyarakat ke Warteg.

Berita Rekomendasi

"Daya beli juga belum pulih, ini kita masih sepi kalau kita dibebani elpiji naik, kita juga naikkan harga, sementara pelanggan belum maksimal di Warteg," ucap Mukroni.

Baca juga: Komunitas Warteg: Kalau Sudah Tak Sanggup Stabilkan Harga, Sebaiknya Legowo Mundur

Ditakuti sejumlah pedagang Warteg, menurut Mukroni, para pelanggan malah makin enggan untuk datang ke Warteg.

"Karena itu kami berharap ditunda pemerintah untuk menaikkan harga elpiji kita akan semakin susah. Bisa-bisa kita nangis darah kalau kondisi ekonomi belum stabil, kalau harga harga naik," tuturnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas