Harga Sejumlah Komoditas Masih Tinggi di Pasar, Minyak Goreng hingga Bawang Merah, Ini Daftarnya
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) memantau harga beberapa komoditas masih cukup tinggi di pasar
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) memantau harga beberapa komoditas masih cukup tinggi di pasar. Di antaranya, minyak goreng, cabai, bawang merah, dan beberapa komoditas lainnya.
Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI menjabarkan, harga minyak goreng masih di kisaran Rp 19.500, kemudian cabai masih belum sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), seperti cabai rawit merah Rp 60.000.
"Beberapa cabai lain masih bertengger 50.000 ribu, bawang merah naik dari Rp 33.000 ribu ke Rp 37.000 ribu, bawang putih dari Rp 30.000 ribu ke Rp 33.500," ujar Reynaldi dalam keterangannya, Rabu (6/4/2022).
Baca juga: Presiden Perintahkan Jajarannya Pantau Perkembangan Kenaikan Harga Komoditas Pangan dan Energi
Kemudian, ia menambahkan, harga ayam naik dari Rp 39.000 ribu ke Rp 40.200, telur dari Rp 22.000 ribu ke Rp 25.300. Lalu, gula pasir, lanjut Reynaldi, yang memang sampai detik ini masih langka Rp 13.500 ke Rp 14.500, tepung terigu dari Rp 7.500 ke Rp 9.000 ribu, daging sapi Rp 140.000 ribu ke Rp 143.000 ribu.
"Itu beberapa komoditas yang kami pantau sampai detik ini masih cukup tinggi dan beberapa komoditas yang tinggi ini masih kami dorong agar pada fase ke-2 menjelang idul fitri tidak ada kenaikan cukup tinggi," ucap Reynaldi.
Baca juga: Antisipasi Dampak Kenaikan Harga Komoditas Global, Pemerintah Pertebal Perlindungan Sosial
Reynaldi mengatakan, beberapa komoditas yang terpantau tinggi ini diperkirakan akan ada penurunan karena biasanya fase ke-1 berhenti itu akan ada penurunan.
"Jadi setelah 1 Minggu Ramadhan ini setelah masuk puasa 1 Minggu akan ada penurunan pembelian daya beli masyarakat akan ada penurunan permintaan dan penurunan permintaan ini akan naik lagi 1 Minggu menjelang Idul Fitri ini yang masuk fase ke-2," katanya.
Karena itu, IKAPPI meminta kepada pemerintah untuk mengeluarkan seluruh daya dan upaya dalam proses pelaksanaan penurunan harga pangan sehingga menjelang ramadhan tidak terlampau tinggi.