IHSG Akhirnya Anjlok di Level 7.104, Investor Asing Catat Net Buy Rp 595,83 Miliar
Tiga sektor berhasil tutup di zona hijau. Sektor teknologi melesat 2,10%. Sektor energi melonjak 1,53%. Sektor barang baku menguat 0,26%.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Setelah moncer selama tiga hari terakhir, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEP) akhirnya tumbang juga.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 0,62% atau 44,08 ke 7.104,22 pada akhir perdagangan Rabu (6/4/2022).
IHSG terseret pelemahan delapan indeks sektoral hingga tutup pasar. Sektor transportasi dan logistik terjun 1,80%. Sektor keuangan merosot 1,28%. Sektor properti dan real estat anjlok 1,26%.
Baca juga: Dana Asing Terus Mengalir di Bursa, IHSG Pun Kembali Cetak Rekor, Bagaimana Besok?
Sektor infrastruktur melorot 1,16%. Sektor barang konsumsi nonprimer turun 0,73%. Sektor kesehatan melemah 0,54%. Sektor barang konsumsi primer menurun 0,31%. Sektor perindustrian melemah 0,14%.
Tiga sektor berhasil tutup di zona hijau. Sektor teknologi melesat 2,10%. Sektor energi melonjak 1,53%. Sektor barang baku menguat 0,26%.
Total volume transaksi bursa mencapai 26,64 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 15,52 triliun Sebanyak 350 saham turun harga. Ada 190 saham yang menguat dan 148 saham flat.
Baca juga: IHSG Kamis Ini Ditutup Menguat ke 7.071, Investor Asiing Catat Beli Bersih Rp 727 Miliar
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) 8,25%
PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) 5,88%
PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 5,34%
Top losers LQ45 terdiri dari:
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) -4,20%
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) -3,23%
PT Gudang Garam Tbk (GGRM) -2,72%
Investor asing mencatat net buy atau beli bersih Rp 595,83 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) Rp 163,5 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 112,8 miliar, dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Rp 109,2 miliar.
Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) Rp 123 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 115,3 miliar, dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) Rp 113 miliar. (Wahyu Tri Rahmawati)