Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Inggris Membekukan Aset Sberbank dalam Putaran Baru Sanksi Rusia

Pemerintah Inggris dilaporkan membekukan aset bank terbesar di Rusia, Sberbank dan melarang impor batu bara dari Rusia

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
zoom-in Inggris Membekukan Aset Sberbank dalam Putaran Baru Sanksi Rusia
The Moscow Times
Sberbank. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Pemerintah Inggris dilaporkan membekukan aset bank terbesar di Rusia, Sberbank dan melarang impor batu bara dari Rusia, pada Rabu (6/4/2022) kemarin.

Ini merupakan babak sanksi baru, yang telah dikoordinasikan dengan sekutu Barat untuk menghentikan serangan Rusia terhadap Ukraina.

Inggris memberlakukan pembekuan aset penuh pada Sberbank, dan juga membekukan aset Credit Bank of Moscow, Kantor Luar Negeri, Persemakmuran & Pembangunan, dalam sebuah pernyataan pada Rabu kemarin.

Baca juga: Sempat Anjlok hingga Diejek Presiden Biden, Rubel Rusia Kembali Perkasa

Inggris juga akan mengakhiri semua impor batu bara dan minyak Rusia pada akhir tahun ini, serta akan memberikan sanksi kepada delapan oligarki Rusia.

Menteri Luar Negeri Inggris Liss Truss mengatakan dijatuhkannya sanksi baru ini, akan mengakhiri impor energi dari Rusia, dan sebagai tanggapan atas kekejaman yang dilakukan militer Rusia terhadap Ukraina.

Baca juga: Oligarki Rusia Merana, Aset dan Keluarganya ikut Jadi Target Sanksi Barat, Ini Daftarnya

“Gelombang tindakan terbaru kami akan mengakhiri impor energi Rusia dari Inggris dan memberikan sanksi kepada lebih banyak individu dan bisnis, yang menghancurkan mesin perang Putin. Bersama dengan sekutu kami, kami menunjukkan kepada elit Rusia bahwa mereka tidak dapat mencuci tangan dari kekejaman yang dilakukan atas perintah Putin.” ujar Liss Truss, yang dikutip dari situs Reuters.com.

Berita Rekomendasi

Inggris dan sekutu Barat sedang berusaha untuk meningkatkan sanksi yang lebih ketat terhadap ukraina, menyusul tuduhan mengenai kekejaman pasukan Rusia yang menyerang warga sipil di kota Bucha, Ukraina.

Sanksi ini merupakan sanksi kelima yang telah dijatuhkan Inggris, sejak Rusia melancarkan serangan pada 24 Februari lalu.

Sanksi baru Inggris juga mencakup larangan impor produk besi dan baja dari Rusia dan pembatasan Rusia untuk membeli teknologi material kuantum dan canggih dari Inggris.

Sedangkan delapan oligarki yang ditargetkan pada sanksi baru Inggris ini meliputi :

1. Viatcheslav Moshe Kantor, pemegang saham terbesar dari perusahaan pupuk Acron

2. Andrey Guryev, rekan dekat Vladimir Putin dan pendiri PhosAgro, perusahaan strategis vital yang memproduksi pupuk

Baca juga: AS Ancam Jatuhkan Sanksi ke China jika Dukung Perang Rusia di Ukraina

3. Sergey Kogogin, direktur Kamaz, produsen truk dan bus, termasuk untuk militer Rusia

4. Sergey Sergeyevich Ivanov, Presiden produsen berlian terbesar di dunia Alrosa.

5. Leonid Mikhelson, pendiri, dan CEO produsen gas alam Rusia terkemuka Novatek

6.Andrey Akimov, CEO bank terbesar ketiga Rusia Gazprombank

7. Aleksander Dyukov, CEO dari produsen minyak terbesar ketiga GazpromNeft

8. Boris Borisovich Rotenberg, putra pemilik bersama produsen pipa gas terbesar Rusia SGM. Keluarga Rotenberg dikenal karena hubungan dekat mereka dengan Putin dan beberapa dari mereka telah dikenai sanksi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas