Prediksi Jumlah Pemudik 2022 Antara Jokowi dan Menteri Perhubungan Berbeda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi pemudik libur lebaran Idul Fitri 2022 mencapai 85 juta orang. Survei Kemenhub 79 juta orang yang akan mudik
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi pemudik libur lebaran Idul Fitri 2022 mencapai 85 juta orang. Dari jumlah tersebut 14 juta di antaranya berasal dari Jabodetabek.
"Perlu juga saya sampaikan bahwa jumlah pemudik tahun ini diperkirakan sebanyak 85 juta orang. Pemudik dari jabodetabek diperkirakan sekitar 14 juta orang," kata Presiden dalam keterangan pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).
Sementara itu jumlah pemudik yang akan menggunakan kendaraan pribadi sebanyak 47 persen. Pemerintah terus mematangkan persiapan mudik agar berjalan lancar.
Baca juga: Kemenhub Siapkan 340 Armada Bus untuk Program Mudik Gratis, Peserta Wajib Sudah Vaksinasi
"Tentunya pemerintah akan bekerja keras untuk memberikan pelayanan yang maksimal agar para pemudik bisa menjalankan perjalanan dengan aman dan nyaman," pungkasnya. Pernyataan presiden tersebut berbeda dengan yang disampaikan Menteri Perhubungan
(Menhub) Budi Karya Sumadi.
Dari survei yang dilakukan Kemenhub pada 9-21 Maret 2022, ada sebanyak 79 juta orang warga yang akan melakukan mudik di seluruh Tanah Air. Dan, 13 juta orang di antaranya merupakan warga Jabodetabek.
"Ada 79,4 juta orang warga yang akan mudik, dan diantaranya 13 juta orang berasal dari Jabodetabek," kata Budi saat Rapat Dengar Pendapat di DPR kemarin.
"Jadi bisa dikatakan jumlah warga Jabodetabek yang akan mudik banyak sekali," tambahnya.
Menhub juga mengatakan, pihaknya telah mendapat instruksi langsung dari Presiden Jokowi guna mengawasi warga yang akan mudik.
Baca juga: Mudik Gratis Diberikan untuk Pedagang Jamu Hingga Kaki Lima, Kuota 800 Pemudik
Ia juga mencatat, akan ada 40 juta orang yang akan melakukan mudik menggunakan mobil pribadi maupun sepeda motor. Lalu, ada 26 juta orang yang akan menggunakan transportasi darat umum, pesawat udara 8 juta orang, kereta api 8 juta orang, transportasi laut 1 juta ornag dan jenis transportasi alternatif lainnya.
"Oleh karenanya ini harus dicermati dengan baik, kami sudah berkoordinasi dengan Polri untuk melakukan upaya-upaya yang baik," terang Menhub Budi. (Tribun Network/fik/wly)