Soroti Mudik Gratis Jelang Lebaran, Berikut Catatan Pengamat Transportasi
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno memberikan beberapa catatan untuk pelaksanaan mudik gratis.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno memberikan beberapa catatan untuk pelaksanaan mudik gratis.
Djoko mengimbau pemberangkatan mudik gratis tidak lagi diselenggarakan di lapangan terbuka, seperti Lapangan Monas atau yang sejenis. Sebaiknya mudik gratis dilaksanakan di terminal.
"Mudik berangkat dari terminal akan memudahkan pengawasan dan pengaturan. Apalagi mudik lebaran tahun ini ada persyaratan sudah vaksin ketiga (booster)," ujar Djoko dalam keterangannya, Kamis (7/4/2022).
Baca juga: Prediksi Jumlah Pemudik 2002 Antara Jokowi dan Menteri Perhubungan Berbeda
Menurut Djoko, pengawasan akan lebih mudah dilakukan di ruang tertutup seperti terminal ketimbang di ruang terbuka. Penyelenggara tidak perlu menyediakan sejumlah toilet portable, tenda bagi pemudik yang menunggu sebelum diberangkatkan, tidak perlu mendatangkan petugas untuk melakukan ramp check bus.
"Kemudian dapat mengutamakan Bus AKAP yang angkut peserta mudik gratis. Jika kurang, baru kemudian dibantu sejumlah bus pariwisata," kata Djoko.
Baca juga: Kementerian PUPR Pastikan Kesiapan Jalan Tol dan Jalan Nasional Dilalui Arus Mudik
Selain itu, ia menambahkan, tidak hanya penumpang yang harus diwajibkan sehat, namun semua pengemudi Bus AKAP/AKDP juga diwajibkan mengikuti tes kesehatan dan diberikan tambahan vitamin. Hanya pengemudi yang lolos tes kesehatan dapat diijinkan mengemudikan bus mengangkut pemudik.
"Lama perjalanan yang sekiranya di atas 8 jam, operator bus diharuskan menyediakan dua orang pengemudi. Semua armada bus yang mengangkut pemudik dipastikan sudah lolos uji berkala," tutur Djoko.
Disamping itu, ucap Djoko, pasti ada pengaturan rekayasa lalu lintas di jalan tol oleh Polri, entah contra flow maupun one flow. Namun harus diberikan perhatian khusus atau prioritas bagi sejumlah bus yang sudah tiba di lokasi tujuan untuk kembali mengangkut penumpang akan mudik.
Baca juga: Lebaran Tahun Ini 40 Juta Orang Akan Mudik dengan Kendaraan Pribadi
"Pengalaman tahun 2019, banyak pengemudi bus yang mengeluh akibat kebijakan penerapan contra flow di jalan Tol Trans Jawa. Sejumlah armada bus yang akan menjemput pemudik menjadi terhambat perjalanannya," imbuh Djoko
Djoko mengingatkan, Pemerintah harus mencermati keberadaan angkutan umum pelat hitam dan biro jasa yang sudah menawarkan mudik menggunakan bus pariwisata melalui media sosial. Pemerintah perlu mengantisipasi sejak dini.
"Kendaraan yang digunakan pasti tidak lolos ramp check, penumpang tidak diperiksa kesehatannnya, pengemudi tidak ikut tes kesehatan. Sanksi dapat diberikan terhadap PO Bus Pariwisata yang beroperasi dengan berkedok wisata mudik," katanya.
Di sisi lain, masih ada sejumlah armada truk yang masih kerap digunakan untuk mengangkut pemudik. Tentunya ada larangan penggunaan truk untuk membawa pemudik. Di masa lebaran, juga penggunaan mobil bak terbuka digunakan untuk berwisata, harus dilarang. Mulai saat ini sosialisasi itu perlu dilakukan.
"Pintu perlintasan sebidang yang tidak dijaga kerap terjadi kecelakaan di saat mudik Lebaran. Korbannya adalah yang jarang melintas di situ, sehingga selama musim mudik Lebaran perlu dilakukan peningkatan pengawasan oleh pemda setempat," ujar Djoko.