Kinerja Moncer, Laba Bersih COCO Melesat 200 Persen
Penjualan bersih COCO tumbuh 31,21 persen dari Rp 171,04 miliar menjadi Rp 224,43 miliar, didominasi penjualan compound chocolate sebesar Rp 148,06 M
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten di industri fast moving consumer goods (FMCG) PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) sepanjang tahun lalu menunjukkan kinerja bisnis yang solid.
Kendati pasar belum pulih akibat pandemi Covid-19, produsen cokelat SCHOKO ini mampu menjalankan strategi bisnisnya dengan baik dan mencatatkan pertumbuhan penjualan serta laba bersih.
Penjualan bersih COCO tumbuh 31,21 persen dari Rp 171,04 miliar menjadi Rp 224,43 miliar, didominasi penjualan compound chocolate sebesar Rp 148,06 miliar disusul produk real chocolate sebesar Rp 60,16 miliar dan cocoa powder sebesar Rp 16,2 miliar.
Baca juga: 50 Persen dari Laba Bersih Emiten Produk Sarung Tangan Ini Akan Dibagikan Sebagai Dividen
Peningkatan penjualan ini juga membuat laba bersih COCO tumbuh 211,62% dari Rp 2,73 miliar menjadi Rp 8,53 miliar.
Dari sisi total aset, perusahaan juga mencatatkan peningkatan 40,54 persen dari Rp 263,75 miliar menjadi Rp 370,68 miliar. Jumlah tersebut dikontribusikan dari peningkatan aset lancar sebesar 69,06 persen dari Rp 161,99 miliar menjadi Rp 273,85 miliar, sedangkan aset tidak lancar mengalami penurunan 4,85 persen dari Rp 101,77 miliar menjadi Rp 96,84 miliar.
Menanggapi kinerja keuangan yang solid tersebut, Sekretaris Perusahaan COCO Gendra Fachrurozi menyampaikan perusahaan akan terus mempertahankan pertumbuhan bisnis yang baik ke depannya.
Termasuk pada tahun ini memanfaatkan penjualan selama Ramadan sembari menyelesaikan pembangunan pabrik baru dan melakukan penetrasi pasar.
“Kami melihat dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, kinerja COCO ikut menjadi membaik. Bulan Ramadan tahun ini, kira-kira akan menyumbang 25 persen dari pendapatan Perseroan tahun ini,” ujarnya dalam pernyataan tertulis, Jumat (8/4/2022).
Perusahaan juga terus melakukan penetrasi pasar domestik dan ekspor untuk mempertahankan kinerja pada tahun ini.
Baca juga: Emiten Kapal Pengangkut Hasil Tambang Bukukan Pendapatan 108,7 Juta Dolar AS
Harapannya penanganan pandemi baik domestik dan global terus membaik sehingga berimbas positif bagi perusahaan.
Asal tahu saja, sebagai produsen cokelat bercitarasa khas Indonesia, produk Schoko tidak hanya digemari di dalam negeri tetapi juga luar negeri.
“Harapannya kinerja sepanjang tahun ini, secara konsolidasian perusahaan bisa mencatat pendapatan Rp 268 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan kinerja tahun lalu yang mencapai Rp 224 miliar,” ungkapnya.
Apalagi COCO baru saja mendapatkan pinjaman modal dari Bank BCA untuk modal kerja, pembangunan pabrik dan pembelian mesin produksi dengan total pinjaman sebesar Rp 139,1 miliar.
Harapannya dengan suntikan dana segar yang didapatkan pada 4 Maret 2022 lalu itu COCO bisa memacu kinerja bisnisnya lebih baik lagi ke depan.