Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

UMKM Diajak Naik Kelas Lewat Kegiatan Pameran Offline

pemerintah akan terus mengembangkan dan mendukung berbagai kerjasama beberapa pihak untuk membantu UMKM lebih maju

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
zoom-in UMKM Diajak Naik Kelas Lewat Kegiatan Pameran Offline
Tribunnews/Eko Sutriyanto
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan meresmikan Bazar Ramadan 2022 di Gedung Sopo Del, Jakarta Selatan, Kamis (07/04/2022).  

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memperkaya ekosistemnya secara offline dan omni channel online melalui berbagai kerjasama dengan sektor swasta. 

Melalui program Bangga Buatan Indonesia, pemerintah akan terus mengembangkan dan mendukung berbagai kerjasama beberapa pihak untuk membantu UMKM lebih maju dan mengajak masyarakat bangga produk lokal.

“UMKM jadi backbone ekonomi kita dan pemerintah terus menggalakan roadmap UMKM,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di  pembukaan Bazar Ramadan 2022 produk UMKM di Sopo Del Office Tower and Lifestyle Center, Jakarta Kamis (7/4/2022).  

Bazaar ini merupakan hasil kolaborasi antara perusahaan inkubator bisnis UMKM Kaya.id dengan Yayasan Del dan menjadikan area perkantoran gedung tersebut sebagai pusat UMKM.

Baca juga: UMKM Fesyen Lokal ini Raih Peningkatan Transaksi Hingga 300 Persen Jelang Ramadan di Tokopedia

Hadir pula Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif  Angela Tanoesoedibjo. 

Pemerintah juga menggalakkan pengembangan UMKM agar bisa memberikan dampak ekonomi menetes ke bawah, satunya melalui aturan yang mewajibkan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah menyerap produk UMKM dalam negeri melalui e-Katalog minimal sebesar 40 persen.

Baca juga: Bank Jatim Genjot Program Cetak UKM Siap Ekspor

Berita Rekomendasi

"Pengadaan barang dan jasa dengan total alokasi dana sebesar lebih dari Rp 400 triliun dan saya perkirakan menciptakan dua juta lapangan kerja, lebih mungkin," katanya.

Meski situasi pandemi sudah mulai mereda, kata Luhut tetap menaati aturan-aturan pembatasan beraktifitas dan momen Ramadan dan Lebaran tahun ini sangat pas untuk memulai kembali tradisi silaturahmi, termasuk saling mengirimkan makanan atau bentuk lainnya, melalui bingkisan produk-produk UMKM,” katanya.

Terkait bazar UMKM ini, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki mengungkapkan bahwa kegiatan bazar seperti ini merupakan upaya yang baik untuk UMKM ‘naik kelas’.

“Ini diadakan di Gedung Sopo Del, terus ada lagi seperti ini di Sarinah, ini upaya baik UMKM untuk naik kelas.  Karena selama ini pengelola mal berpikir menarik pengunjung dengan brand asing dan ternyata itu tidak benar, kita bisa seperti ini, buatan sendiri,” ucap Menteri Teten.

“Jadi sebenarnya yang sekarang itu dengan era custom product, itu yang diminati anak muda. Jadi hadirkan produk UMKM artisan dengan kreasi baik, custom yang langka dan unik. Saya kira ini sangat baik sekali. Kami KemenKop UKM siap mendukung, mendorong, dan mengakurasi produk yang dijual di sini,” tambah Menteri Teten.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengungkapkan dengan adanya bazar ini semakin membuktikan bahwa UMKM Indonesia memang berkualitas.

CEO Kaya.id Junita Kartikasari mengatakan, melalui kolaborasi ini, ada banyak UMKM dapat merasakan menjadi tenant di sebuah food court perkantoran di area elit bisnis Mega Kuningan dan itu akan sangat membantu pertumbuhan bisnis mereka. 

"Selain strategi offline kami juga mengembangkan penjualan online bersama para UMKM di gedung ini. Tanpa ada kepedulian dari Yayasan Del dan Sopo Del Tower, sulit bagi UMKM untuk dapat hadir di daerah premium Jakarta,” ujarnya. 

Co-Founder Kaya.id Richard Sam Bera menyatakan pihaknya bersemangat mengadakan kegiatan pameran offline mengingat selama dua tahun terakhir hanya mengandalkan pasar online.

“Perkembangan UMKM penting juga ada offline-nya, bukan hanya online. Semua UMKM sudah melalui proses kurasi dan pastinya berkualitas, market-nya pasti sesuai,” ungkap Richard.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas