Begini Strategi Para Pengelola Bandara Hadapi Tantangan Bisnis Pasca Pandemi Covid-19
Direktur Bandar Udara Direktorat Bandar Udara Kemenhub Nafhan Syahroni menekankan pentingnya penerapan Airport 4.0 pada bandara nasional
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
Ketua Umum Ikatan Ahli Bandar Udara Indonesia Moch. Ichsan Tatang yang membuka diskusi ini mengharapkan kegiatan ini dapat memberikan lebih banyak informasi berguna bagi para perusahaan dan peserta yang hadir khususnya dalam pengoperasian bandara, biaya operasional dan penggunaan energi.
Presiden Direktur Airnav Indonesia Polana Banguningsih Pramesti mengatakan, lembaganya memanfaatkan digitalisasi dan Internet of Thing di ANSP dan bandara-bandara di Indonesia.
Baca juga: Bandara Nusawiru Pangandaran Akan Dipacu untuk Dongkrak Wisata dan Perikanan
Lembaganya mengoptimalkan informasi yang dibutuhkan para stakeholder mengenai status bandara, koneksi, navigasi udara, maskapai penerbangan, hotel, pariwisata dan masyarakat yang keseluruhannya berasal dari big data.
Menjawab beberapa tantangan kebandaraan (juga fokus dari Airport International Council) di Indonesia dan Dunia,
Estelle Barré, Direktur Pengembangan Bisnis dan Strategi Transportasi Schneider Electric di acara diskusi ini menyatakan perusahaannya dapat memberikan solusi bagi bandara-bandara Indonesia agar benar-benar dapat mencapai target netral karbon melalui pengurangan karbon emisi.
Baca juga: Antisipasi Mudik Lebaran, Terminal I Bandara Soekarno Hatta Kembali Layani Penumpang Pesawat
Perusahaannya dapat membantu membuat bangunan terminal lebih hemat energi berkat digitalisasi; menghidupkan kendaraan dan peralatan pendukung darat dengan listrik, mengintegrasikan energi terbarukan di lokasi dan mengelola energi terdistribusi untuk mendorong pencapaian sustainability dan pengurangan biaya operasional.
Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Bandar Udara Indonesia Salahudin Rafi menekankan perlunya kolaborasi semua pihak dalam upaya memitigasi resiko yang timbul saat pandemi khussusnya krisis ketenagakerjaan.
Menurut Steve Tamaela, Managing Director Vela Indonesia diskusi dengan format focus group discussion (FGD) seperti ini akan rutin diselenggarakan demi mendukung industri Kebandarudaraan di Indonesia menuju transformasi digital.