Pembukaan Border Tanpa Karantina Tingkatkan Minat Pengusaha Singapura Berinvestasi di Batam
Dibukanya border Singapura – Batam telah dibuka tanpa karantina diyakini akan mendongkrak penjualan atau investasi
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dibukanya border Singapura – Batam telah dibuka tanpa karantina diyakini akan mendongkrak penjualan atau investasi orang Singapura di Batam.
Princip Muljadi selaku CEO Central Group mengatakan, pembukaan border ditambah situasi bisnis mulai menggeliat dan mengarah ke endemi menjadi peluang.
"Nah dampaknya ini luar biasa, sebab sejauh ini kami sudah banyak pertanyaan orang Singapura yang ingin investasi di Batam,” kata Princip dalam keterangannya, Minggu (10/4/2022).
Sebenarnya dampak pandemi tak begitu dirasakan Central Group karena kondisi pandemi justru mampu meningkatkan omset hingga 13 kali lipat dalam satu tahun di tengah melambatnya aktivitas properti di Batam.
"Pandemi selama dua tahun lalu membuat developer lain was-was dan memilih slow down, tapi Central Group bersama dengan dukungan Pak Tung Desem Waringin sebagai shareholder malah melihat ini sebagai kesempatan. Hingga kami mampu menutup omset 13 kali lipat di masa pandemi,” ujar Princip.
Central Group sudah melahirkan 8 proyek properti, diantaranya Serenity Central – Hillside, Central Batu Aji, The Icon Central, Central Laguna Hills, Central Raya Batu Aji, Central Hills, Central Raya Tiban, Central Raya Tanjung Uncang dan The Central Sukajadi.
Perusahaan telah menjalin kerjasama dengan Alam Sutera untuk pengembangan proyek Central Hills dan Tung Desem Waringin (TDW) Property untuk proyek The Icon Central dan Serenity Central.
Baca juga: Sambut Ramadan, Aplikasi Cerita Online dari Singapura Ajak Pengguna Kumpulkan Ketupat
Tung Desem Waringin selaku shareholder Central Group mengatakan, berbagai inovasi berperan penting terhadap kesuksesan suatu produk.
"Saya telah sampaikan pesan ke Central Group bahwa jika ingin berhasil dalam menjual suatu produk yang utama adalah harus punya manfaat nyata, lalu harus bisa dipercaya dan memiliki perbedaan dramastis," katanya.
Tiga aspek ini, kata Tung telah dianut Central Group sehingga mereka bisa tetap unggul di tengah pandemi Covid-19 sekalipun.
Central Group baru saja menghadirkan infinity pool sepanjang 184 meter di proyek Serenity Central dan diyakini akan mampu menggebrak pasar properti Tanah Air.
Panjangnya infinity pool kami lebih panjang dari Marina Bay Sands yang hanya 146 meter, panorama dari kolamnya pun 360 derajat dan langsung berhadapan dengan Singapura dan Marina Bay Sands itu sendiri.
"Harga hunian di Serenity Central Cluster Hills Side yang punya fasilitas kelas resort internasional hanya dibanderol Rp400 jutaan, sementara umumnya hunian dengan kelengkapan semaksimal itu dipasarkan di atas Rp 4 miliaran sehingga lebih unggul," katanya.
Baca juga: Singapura Suntik Dana Rp 500 Triliun Untuk Pulihkan Pariwisata
Menurut Princip, sejak bekerjasama dengan Tung Desem selama dua tahun terakhir, Central Group selalu berhasil meraih momen sold out.
Paling menarik, proyek The Icon Sentral sebanyak 72 unit ludes terjual hanya dalam waktu 10 menit 16 detik.
Penjualan tersebut berlangsung pada akhir tahun 2020 dan dilaksanakan secara online pada pukul 24.00 WIB. Dari penjualan singkat tersebut, perusahaan sukses membukukan omset sebesar Rp96 miliar.