BLT Hanya Solusi Jangka Pendek, Harga Minyak Goreng Masih Mahal Meski Stok Melimpah
Di lapangan harga minyak goreng kemasan masih tetap mahal meski stok di pedagang melimpah.
Editor: Choirul Arifin
![BLT Hanya Solusi Jangka Pendek, Harga Minyak Goreng Masih Mahal Meski Stok Melimpah](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pedagang-sembako-kemas-minyak-goreng-curah_20220410_214843.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (GARPU) mengapresiasi upaya Pemerintah menyiapkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng.
Bantuan yang akan diberikan kepada 20,56 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) imbas langka dan mahalnya minyak goreng dalam minggu ini dinilai akan cukup membantu masyarakat.
Meski demikian, di lapangan harga minyak goreng masih tetap mahal. Dalam beberapa kesempatan, Presiden Jokowi sudah mengingatkan kepada jajarannya untuk segera menuntaskan permasalahan minyak goreng, baik soal kelangkaan maupun tingginya harga.
“Terlepas dari pro dan kontra soal efektifitas BLT minyak goreng, yang pasti bantuan itu kami nilai akan membantu masyarakat. Namun ini kan sifatnya jangka pendek untuk mendukung sub elemen masyarakat yang terimbas langka dan mahalnya minyak goreng," ujar Ketua Umum DPP GARPU, Jufry Reigen Lumintang dalam siaran persnya di Kemayoran, Jakarta, Minggu (10/4/2022).
Dia menekankan, Kementerian Perdagangan harus mampu segera mengontrol harganya di pasaran. "Jangan sampai pasca Idul Fitri, harganya masih mahal,” kata dia.
Baca juga: BLT Minyak Goreng Rp 300 Ribu Segera Cair, Ini Kriteria dan Cara Cek Penerimanya
Jufri melanjutkan, saat ini kondisi distribusi minyak goreng di pasar masih jauh dari kondisi normal.
Memang, sejak pemerintah mencabut kebijakan minyak goreng dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), stok minyak goreng kemasan menjadi melimpah dan tersedia dalam jumlah yang sangat banyak di berbagai swalayan dan pusat perbelanjaan.
Baca juga: Penyaluran BLT Minyak Goreng Melalui Pos Indonesia, Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran
Sayangnya meski stok minyak goreng kemasan melimpah, harga jual belum kunjung turun.
Hingga 8 April 2022 kemarin sebagaimana data yang dihimpun Tim Litbang DPP GARPU, rata-rata minyak goreng kemasan 2 L dijual masih dijual seharga Rp45-55 ribu.
![Jufry Reigen Lumintang](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jufry-reigen-lumintang.jpg)
Lain minyak goreng kemasan, lain pula masalah minyak goreng curah.
Baca juga: Begini Cara Dapat BLT Minyak Goreng Rp 300 Ribu di Aplikasi Cek Bansos
Selain harganya yang sudah naik dan dijual antara Rp 19-20 ribu per liter, ketersediaannya di berbagai pasar tradisional sangat terbatas dan tergolong langka.
Beberapa pedagang yang didatangi Tim Litbang DPP GARPU masih terus mengeluh soal distribusi minyak curah yang dibatasi.
“Itu keluhan pedagang di banyak pasar tradisional yang dicatat oleh Tim Litbang DPP GARPU. Kalau mereka order 70-100 jerigen, adanya Cuma 20-30 jerigen, 2 sampai 4 hari stoknya habis,” demikian penjelasan Jufry.
Jufry mendesak Pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan untuk segera mencari jalan keluar yang konprehensif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.