Lebaran 2022, Pemudik akan Diperiksa Secara Acak
Sebelumnya Kemenhub memprediksi sekitar 79,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik pada momen Lebaran 2022.
Editor: Hendra Gunawan
“Kami tidak akan melakukan penyekatan, tetapi lebih menyiapkan fasilitas pelayanan untuk masyarakat yang belum mendapatkan vaksin sebagai syarat perjalanan,” ucap Adita.
Ia juga mengungkapkan, tetapi vaksin yang disediakan di fasilitas ini terbatas. Jadi, masyarakat sebaiknya mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan.
“Terkait fasilitas vaksin ini, kami ada menyediakannya di beberapa titik seperti rest area jalan utama yang berdekatan dengan jembatan timbang yang dilalui pemudik,” ucap Adita.
Sebelumnya Kemenhub memprediksi sekitar 79,5 juta orang akan melakukan perjalanan mudik pada momen Lebaran 2022.
Rekayasa Lalin
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan, diskresi rekayasa lalu lintas saat periode mudik lebaran akan dilakukan dan diputuskan oleh Korlantas Polri.
“Rekayasa lalu lintas ini baik penerapan sistem satu arah atau one way, contra flow, buka tutup jalur, pengalihan, jalur, ganjil genap dan lainnya akan dilakukan pihak Korlantas Polri,” ucap Budi Karya.
Ia menyebutkan, kepastian manajemen rekayasa lalu lintas yang akan ditetapkan pada masa mudik lebaran tahun 2022 akan segera disampaikan oleh Korlantas Polri dan akan disosialisasikan lebih lanjut kepada masyarakat.
Baca juga: Kemenhub Tegaskan Tidak Ada Penyekatan saat Periode Mudik Lebaran 2022
“Dengan animo masyarakat yang tinggi untuk mudik, kita ingin mengatur perjalanan mudik yang aman dan sehat. Kelancaran, keselamatan dan disiplin protokol kesehatan menjadi keharusan,” ujar Budi Karya.
Budi Karya juga menyebutkan, untuk memperlancar arus penumpang maupun kendaraan di Pelabuhan Penyeberangan Merak-Bakauheni, diimbau hanya kapal-kapal besar saja yang beroperasi.
“Sedangkan, untuk kelancaran arus lalu lintas di Jawa Tengah yang menjadi tujuan terbesar para pemudik, akan dilakukan rapat koordinasi dengan Korlantas, Ditlantas, Polda serta Pemda Jateng,” ujar Budi Karya.
Sementara itu menurut Kakorlantas Polri Irjen. Pol. Drs. Firman Santyabudi mengatakan, akan segera mengumumkan skenario manajemen rekayasa lalu lintas saat arus mudik dan balik lebaran paling lambat dalam minggu ini.
Pihaknya memprediksi akan ada 85 juta orang yang akan mudik, dan sekitar 47 persennya menggunakan jalur darat. Untuk itu perlu diatur pergerakannya.
“Kami harapkan kesadaran dari para pengemudi dan pengguna jalan yang nantinya akan terkena dampak pengaturan rekayasa lalu lintas,” kata Firman.