Jasa Marga Prediksi Volume Lalu Lintas Periode Mudik Lebaran Tahun Ini Tembus 2,54 Juta Kendaraan
Perseroan mengungkapkan, periode mudik lebaran kali ini bakal berlangsung pada 25 April sampai dengan 10 Mei 2022.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan pelat merah pengelola jalan tol yakni Jasa Marga, mulai menyiapkan sejumlah persiapan jelang memasuki periode pekan mudik Idul Fitri tahun 2022.
Perseroan mengungkapkan, periode mudik lebaran kali ini bakal berlangsung pada 25 April sampai dengan 10 Mei 2022.
Jasa Marga memprediksi volume kendaraan diperkirakan bakal menembus angka 2,54 juta kendaraan.
“Angka tersebut naik 10,8 persen dari jumlah kendaraan periode normal November 2021. Dengan prediksi puncak arus mudik jatuh pada Jumat, 29 April 2022,” ungkap Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: Agen Masih Jadi Ujung Tombak Pengembang Pasarkan Produk Properti
Ia melanjutkan, untuk prediksi jumlah kendaraan masuk wilayah Jabotabek pada periode yang sama adalah sebanyak 2,57 juta kendaraan.
Angka volume ini naik 12,9 persen dari jumlah kendaraan periode normal November 2021, dengan prediksi puncak arus balik jatuh pada Minggu, 8 Mei 2022.
Dwimawan mengatakan, angka prediksi tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama.
Baca juga: Mandiri Festival Properti Indonesia Online Tawarkan Bunga Mulai 3,63 Persen
Yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikupa (arah Merak).
Jasa Marga sendiri telah mematangkan berbagai strategi dan kesiapan layanan operasi.
Sejumlah upaya untuk meningkatkan kapasitas lajur saat ini terus dikejar oleh Jasa Marga.
Di antaranya adalah memfungsikan pelebaran satu lajur di sepanjang Kilometre (Km) 61 sampai dengan Km 50 Jalan Tol Jakarta Cikampek arah Jakarta (dari tiga lajur menjadi empat lajur), serta mempersiapkan jalur alternatif Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Sadang sampai dengan Kutanegara sepanjang 8 Km.
Baca juga: Gandeng WIR Asia, Pengembang Ini Bawa Proyek Properti ke Dunia Metaverse
“Fungsional Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan merupakan alternatif pada arus balik jika terjadi kepadatan di Simpang Susun Dawuan yang merupakan titik pertemuan arus lalu lintas dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Cipularang,” papar Dwimawan.
“Namun jalur ini perlu diantisipasi oleh masyarakat karena akan keluar di jalan arteri Karawang Timur, kemudian melanjutkan kembali masuk ke jalan tol melalui GT Karawang Timur dan GT Karawang Barat,” sambungnya.
Dirinya menambahkan, berdasarkan hitungan V/C Ratio (perbandingan kendaraan dengan kapasitas lajur) yang melebihi dari kondisi normal, maka rekayasa lalu lintas dibutuhkan untuk memaksimalkan kapasitas seperti contraflow, one way, ramp check, dan pelaksanaannya adalah merupakan dikresi Kepolisian.