Laba PTPN Group Naik 500 Persen Menjadi Rp 4,64 Triliun di Tahun 2021
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) telah menorehkan sejarah atas capaian kinerja keuangannya yang sangat membanggakan.
Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) telah menorehkan sejarah atas capaian kinerja keuangannya yang sangat membanggakan.
Hal ini berdasarkan hasil Laporan Keuangan Audited yang baru saja dirilis oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) pada 8 April 2022 yang lalu.
Perusahaan Induk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang perkebunan ini mampu membukukan laba konsolidasi sebesar Rp 4,64 triliun di 2021.
Pencapaian tersebut meningkat Rp 5,73 triliun atau sekitar 500% dibandingkan laba perusahaan pada tahun 2020 lalu, dimana saat itu PTPN Group masih mengalami kerugian sebesar Rp 1,14 triliun.
Baca juga: Dorong Swasembada Gula, PTPN Group Optimalkan Lahan hingga Sediakan Bibit Berkualitas
Capaian laba bersih konsolidasian tersebut diperoleh dari penjualan sebesar Rp 53,57 triliun atau 32% di atas pencapaian tahun lalu.
Sementara itu, EBITDA tercatat sebesar Rp 14,18 triliun, atau naik sebesar 206,69% dibandingkan tahun lalu, atau 124,26% di atas yang dianggarkan pada tahun 2021.
Peningkatan kinerja perusahaan ini adalah buah dari keberhasilan program transformasi yang telah dijalankan perusahaan sejak 2 tahun terakhir.
Baca juga: Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran yang Menghanguskan 9 Kapal di Pelabuhan Pelindo Tegal
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menyatakan upaya transformasi PTPN berhasil memberikan dampak positif pada kinerja keuangan PTPN Group pada tahun 2021.
Peningkatan laba bersih perusahaan ditunjang oleh peningkatan pendapatan perusahaan, dari Rp 39,39 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp 53,57 triliun atau 36,00 % di atas pencapaian tahun lalu.
"Kami akan terus memacu pertumbuhan pendapatan usaha, melalui peningkatan produksi dan produktivitas, serta optimalisasi operasional baik di hulu maupun hilir. Pada komoditas tebu dan gula misalnya, kami akan fokus meningkatkan produktivitas lahan tebu serta merevitalisasi pabrik gula melalui anak perusahaan yang kami dirikan yaitu PT Sinergi Gula Nusantara (SGN)," ujar Mohammad Abdul, Selasa (12/4/2022).
Baca juga: PTPN III Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng Sebanyak 100 Ribu Liter di Sumatera Utara
Restrukturisasi organisasi, resrukturisasi utang, program transformasi EBITDA , serta transformasi digital, menjadi faktor utama keberhasilan transformasi PTPN Group.
Restrukturisasi Organisasi dilakukan dengan mengubah dari sebelumnya strategic holding menjadi operating holding.
Selain itu, PTPN Holding melakukan transformasi digital sehingga dapat mengeskalasi tingkat efisiensi dan efektivitas pekerjaan agar lebih optimal.
Salah satu program kunci transformasi yang paling berperan adalah restrukturisasi utang, dimana PTPN Holding melakukan perbaikan kinerja keuangan agar tercapai bisnis yang berkelanjutan, komprehensif, dan transparan. Manajemen PTPN Group mampu memperbaiki kesehatan finansial perusahaan.