Jelang Lebaran, Berikut Tips Mudik Aman dari MTI untuk Pengendara Pribadi
Masyarakat Transporatasi Indonesia (MTI) memberikan tips mudik aman untuk masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat Transporatasi Indonesia (MTI) memberikan tips mudik aman untuk masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat Djoko Setijowarno menyampaikan pentingnya agar masyarakat memperhatikan keselamatan berkendara saat mudik.
Baca juga: Masyarakat Diimbau Tidak Mudik Naik Motor Jarak Lebih dari Tiga Jam
"Jika dalam perjalanan, pengemudi merasa lelah, sebaiknya beristirahat saja," ujar Djoko dalam keterangannya, Jumat (15/4/2022).
Selain itu, pengemudi diimbau untuk tidak memaksakan minum suplemen tambahan agar bisa bertahan mengemudi. "Justru nantinya akan merusak kondisi tubuh," kata Djoko.
Baca juga: Wapres: Pandemi Belum Hilang, Masyarakat Tetap Hati-hati Penularan Covid-19 Saat Mudik Lebaran
Berikut tips lainnya agar aman dalam berkendara:
1. Agar beristirahat yang baik sebelum melakukan perjalanan jauh.
2. Menyiapkan kendaraan agar laik untuk perjalanan jauh.
3. Mengecek tekanan angin dan kondisi ban.
4. Mengisi bahan bakar dan lakukan pengisian ulang ketika SPBBU (pompa bensin) tidak mengantri untuk menghindarkan kelelahan akibat mengantri BBM.
5. Agar segera beristirahat jika telah merasa Lelah.
6. Agar melakukan perjalanan setelah berbuka puasa.
7. Jika berpuasa, agar sering beristirahat, dan
8. Jika menggunakan google map agar diyakinkan bahwa rute tersebut tidak ekstrem.
"Dan jangan lupa berdoa sebelum melakukan perjalanan," imbuhnya.
Selain itu, ucap Djoko, MTI meminta BPTD dan Dishub agar memberikan tanda atau peringatan bahaya untuk di setiap daerah rawan kecelakaan lalu lintas.
"Agar dapat menyiapkan personel dan peralatan di daerah rawan kecelakaan," tuturnya.
Serta berkoordinasi dengan operator Jalan Tol dan pengelola rest area agar melakukan managemen lalu lintas di kawasan rest area untuk menghindari kepadatan (crowded) dan agar semua instansi pemerintah untuk tidak melakukan intervensi.