Apartemen Kurang Diminati Masyarakat Indonesia, Ini Penyebabnya
Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan minta masyarakat membeli apartemen tidak setinggi rumah tapak.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan minta masyarakat membeli apartemen tidak setinggi rumah tapak.
Menurutnya, ada dua penyebab masyarakat tidak terlalu tertarik dengan produk hunian vertikal.
“Pertama nilai lebih untuk harga yang sama dengan membeli rumah tapak dan alasan kedua adalah ketidaksukaan tinggal di gedung bertingkat tinggi,” kata Marine dalam keterangan, Jumat (22/4/2022).
Baca juga: Cara Mudah Hadirkan Hunian Berkonsep Japandi Style, Dimulai dengan Pemilihan Warna
Berdasarkan survei Consumer Sentiment Survey H1 2022, sebanyak 98 persen responden memilih hunian rumah tapak, dan hanya 2 persen yang menjadikan apartemen sebagai pilihan utama.
Marine menegaskan kondisi pandemi kemungkinan ikut menekan minat terhadap apartemen setidaknya dalam jangka waktu dekat ini.
Selama pandemi berlangsung, Pemerintah dan dunia usaha mengeluarkan kebijakan bekerja dari rumah (WFH) dan belajar dari rumah yang berpengaruh terhadap fenomena tersebut.
Baca juga: Ketersediaan Hunian Milenial Sangat Krusial, Erick Thohir Dorong Kolaborasi BUMN
Beberapa alasan lainnya responden tidak memilih apartemen karena rumah tapak dapat ruang lebih luas, tidak mau tinggal di gedung tinggi, tidak bisa diperluas, khawatir status kepemilikan, terikat biaya iuran, kurang ada privasi.
”Sebanyak 39 persen responden survei menyatakan bahwa dengan harga yang sama, rumah tapak memberikan ruang yang lebih luas daripada apartemen,” kata Marine.
“Bagi mereka yang sudah menikah dan punya anak bahkan kecenderungannya lebih tinggi lagi, hingga mencapai 56 persen responden menyatakan alasan tersebut,” lanjutnya
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.