Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Dampak Perang, Harga Gandum di Afrika Naik 60 Persen, Terancam Krisis Pangan

konflik antara Rusia dan Ukraina dalam beberapa bulan terakhir telah mendorong lonjakan harga pada komoditas gandum di Afrika

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Dampak Perang, Harga Gandum di Afrika Naik 60 Persen, Terancam Krisis Pangan
Food Navigator
Biji gandum. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, ABUJA – Memanasnya konflik antara Rusia dan Ukraina dalam beberapa bulan terakhir telah mendorong lonjakan harga pada komoditas gandum di Afrika hingga naik mencapai 60 persen.

Meroketnya harga gandum tersebut lantas membuat sebagian negara yang berada di Afrika kini mulai terancam mengalami krisis pangan.

Bahkan akibat dari adanya konflik tersebut, membuat presiden Bank Pembangunan Afrika (AfDB) Akinwumi Adesina memprediksi benua Afrika tahun ini akan kehilangan pasokan pangan senilai 11 miliar dolar AS.

Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-64, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Kehadiran impor gandum Rusia-Ukraina menjadi penting bagi benua Afrika lantara sebanyak 50 persen kebutuhan pokok daratan Afrika didapatkan dari Rusia dan Ukraina, mengutip dari TRT Word.

Seperti Libya dan Tunisia, dua negara asal Afrika Utara ini sepanjang tahun biasanya mengimpor gandum Ukraina dengan total 43 dan 32 persen. Namun karena Ukraina kini tengah menghadapi invasi, sehingga terpaksa menangguhkan kegiatan ekspornya.

Hal inilah yang kemudian mengerek naiknya harga gandum global, sehingga membuat dua negara tersebut terancam tak dapat memenuhi kebutuhan pangan warganya.

Baca juga: Shell Perketat Pembatasan Pembelian Minyak Rusia

BERITA TERKAIT

Adanya kenaikan pada harga gandum di pasar global bahkan perlahan telah mempengaruhi lonjakan harga pada kebutuhan pokok lainnya, seperti minyak bunga, Jagung, biji-bijian serta pupuk dunia.

“Sudah, harga gandum sudah naik sekitar 60 persen. Jagung dan biji-bijian lainnya juga akan terpengaruh. Mungkin ada krisis pupuk, karena akan terjadi defisit sekitar 2 juta metrik ton," kata Akinwumi Adesina saat ditemui di Abuja, Nigeria.

Mengantisipasi makin memburuknya kondisi perekonomian dan pangan di wilayah Afrika, membuat presiden Bank Pembangunan Afrika (AfDB) berencana memberikan bantuan dana bagi petani asal Afrika senilai 1,5 miliar dolar AS.

Dana tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan produksi dalam negeri seperti gandum, jagung, sorgum hingga beras. Adesina menambah, keputusan ini sengaja diambil demi mencegah krisis pangan berkelanjutan di benua Afrika.

Kekeringan, Kondisi Afrika Makin Parah, Jutaan Anak Terancam Kelaparan

Dalam konferensi pers yang dilakukan di Jenawa pada Selasa (26/7/2022, Kepala bantuan PBB, Martin Griffiths menyebut bahwa 2 juta anak di wilayah Tanduk Afrika terancam mengalami krisis kelaparan.

Dikutip dari Reuters wilayah tanduk tersebut diantaranya meliputi Kenya, Ethiopia hingga Somalia. Kelaparan massal ini terjadi imbas dari adanya kekeringan hebat yang menimpa wilayah tersebut selama lebih dari empat puluh tahun terakhir.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas