Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pelita Air Mulai Terbang Berjadwal, Ini Kata Erick Thohir

Dalam penerbangan perdana Pelita Air, dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
zoom-in Pelita Air Mulai Terbang Berjadwal, Ini Kata Erick Thohir
IST
Pelita Air Service (PAS) memastikan telah siap mengembangkan bisnis dan memperluas layanannya ke segmen penerbangan komersial berjadwal (regular flight) dengan mendatang dua pesawat Airbus A320. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelita Air Service (PAS) mewujudkan komitmennya mendukung pengembangan industri penerbangan dengan melayani penerbangan komersial berjadwal (regular flight).

Kepastian tersebut setelah Pelita Air resmi mengudara pada hari ini (28/4/2022) yang melayani rute Jakarta dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Dalam penerbangan perdana komersil tersebut, dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Baca juga: AP II-Pelita Air Perkuat Konektivitas, Menteri BUMN: Tulang Punggung Penerbangan Domestik

Ia mengatakan, sebelum pandemi Covid-19, sebanyak 70 persen industri pariwisata Indonesia adalah domestik, dan 28 persen berasal turis internasional.

Untuk itu, Pelita Air Service sebagai anak usaha BUMN harus memfokuskan diri menjadi salah satu tulang punggung untuk pembangunan industri penerbangan domestik.

Ini merupakan potensi market yang sangat besar yang harus dimanfaatkan. Apalagi saat ini, ekonomi sudah mulai bangkit tetapi masyarakat mendapatkan tiket yang mahal.

Berita Rekomendasi

“Karena itu, dari Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, dan tentu Kementerian lain, kita bersepakat mengintervensi. Kita tidak mau market Indonesia yang besar ini juga menjadi monopoli atau oligopoly,” ungkap Erick, Kamis (28/4/2022).

Baca juga: Pelita Air Terbang Secara Komersial Mulai Hari Ini, Catat Jadwal Penerbangannya

“Sejalan dengan napas ekonomi bangsa ini yaitu ekonomi yang merata dan mensejahterakan. Pasar bebas boleh, tapi keseimbangan harus terjadi. Karena tidak mungkin negara sebesar ini harus tunduk oleh bangsa lain atau pasar yang besar ini harus dimonopoli oleh sebagian saja,” sambungnya.

Menurutnya, Pelita harus menjadi bagian dari paradigma baru untuk menyehatkan industri penerbangan Indonesia, dan tidak boleh terjadi kesalahan.

Sehingga harus dikelola dengan good corporate governance secara transparan dengan fokus market domestik sebagai sebuah kesempatan bagi Pelita menjadi besar.

Erick juga mengingatkan pentingnya integrasi holding pariwisata BUMN, bisa memastikan layanan maksimal, dengan infrastruktur yang dipunya saat ini.

Seperti Airport dan diintegrasikan dengan domestic flight, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja secara konsisten di daerah.

“Ini penting, bahwa potensi market ini (Domestic flight) yang kita harus jaga. Dan sayang sekali (kalau tidak dimaksimalkan), apalagi sekarang aktivitas sudah mulai bangkit,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas