Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Tahun Lalu, Penjualan Panca Mitra Multiperdana Capai 175,8 Juta Dolar AS

Sedangkan, total penjualan Value Added Shrimp mencapai 39,2 juta dolar AS, naik 37,7 persen dari tahun sebelumnya 28,4 juta dolar AS.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tahun Lalu, Penjualan Panca Mitra Multiperdana Capai 175,8 Juta Dolar AS
Warta Kota/henry lopulalan
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten pengolah makanan beku berbasis udang, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) mencatat penjualan pada 2021 sebesar 175,8 juta dolar AS, naik 3 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 170,5 juta dolar AS.

Direktur Utama PMMP Martinus Soesilo menyampaikan, sepanjang tahun lalu perseroan telah menjalankan strategi bisnis utama, yakni meningkatkan porsi penjualan produk Cooked Shrimp dan Value Added Shrimp.

Baca juga: Jelang Lebaran, BPOM Temukan Ribuan Makanan dan Minuman Tak Layak Komsumsi

"Porsi penjualan Cooked Shrimp berhasil mencapai 58 persen dan porsi penjualan Value Added Shrimp berhasil mencapai 22 persen dari total penjualan tahun 2021. Secara keseluruhan, total penjualan kedua produk ini meningkat selama 27 persen secara," kata Martin, Kamis (28/4/2022)

Adapun total penjualan Cooked Shrimp pada 2021 mencapai 101,8 juta dolar AS, meningkat sebesar 15,2 persen dari pencapaian 2020 sebesar 88,3 juta dolar AS.

Sedangkan, total penjualan Value Added Shrimp mencapai 39,2 juta dolar AS, naik 37,7 persen dari tahun sebelumnya 28,4 juta dolar AS.

"Peningkatan penjualan selama 2021 juga didukung meningkatnya penjualan ekspor, terutama ke Amerika Serikat yang meningkat sebesar 5,1 persen, menjadi 145,3 juta dolar AS dari 138,3 juta dolar AS," paparnya.

Berita Rekomendasi

Sekretaris Perusahaan PMMP Christian Jonathan Sutanto menyampaikan, kinerja pada tahun lalu terdapat penurunan profitabilitas, terutama di laba operasi dan laba bersih karena melonjaknya biaya pengiriman dan logistik akibat kelangkaan kontainer selama 2021.

Baca juga: Halal Bihalal Diimbau Hindari Makan Bersama, Sandiaga: Makanannya Masuk Kotak, Bawa Pulang

Tercatat, laba bersih perseroan tahun lalu sebesar 9,3 juta dolar AS atau turun sebesar 13 persen dibandingkan pemcapaian pada 2020 sebesar 10,6 juta dolar AS.

"Total biaya pengiriman kami meningkat secara signifikan tahun lalu, yakni sebesar 95 persen (YoY). Dengan hampir meningkat sebesar 2 kali lipat, kenaikan laba kotor kami belum mampu menutupi kenaikan biaya angkut tersebut," ujarnya.

"Ini yang menyebabkan laba operasi kami sedikit tergerus selama tahun 2021. Hal ini juga menyebabkan laba bersih kami juga tergerus pada 2021, walaupun perseroan mampu menurunkan beban bunga dari 8,9 juta dolar AS pada 2020 menjadi 8,5 juta dolar AS pada 2021," sambung Christian.

Baca juga: 5 Makanan Ini Sebaiknya Jangan Dipanaskan Kembali, Bisa Berbahaya bagi Tubuh

Namun, Christian menyebut pada tahun ini perseroan optimis mampu mengembalikan meningkatkan profitabilitas dengan menambah porsi penjualan Cooked Shrimp dan Value Added Shrimp, di mana kenaikan beban angkut juga sudah mulai di pass through kepada beberapa kontrak penjualan baru perseroan.

Di Amerika Serikat, kata Christian, sekarang sedang terjadi inflasi yang cukup tinggi, sehingga harga penjualan mengalami kenaikan pada awal 2022, dan kenaikan beban angkut pun sudah dikalkulasikan kepada harga penjualan pada kontrak-kontrak penjualan baru.

"Selain itu, harga jasa kontainer sudah juga mulai berangsur membaik dibandingkan tahun lalu, walaupun belum mencapai harga sebelum pandemi Covid-19,” tutur Christian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas