Megayacht Senilai 100 Juta Dolar AS Milik Oligarki Rusia, Terlihat Menuju ke Perairan Turki
Kapal pesiar mewah senilai 100 juta dolar AS milik Alexander Abramov, terlihat melaju dengan kecepatan tinggi untuk mencapai Terusan Suez
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Kapal pesiar mewah senilai 100 juta dolar AS milik Alexander Abramov, terlihat melaju dengan kecepatan tinggi untuk mencapai Terusan Suez, dan kemungkinan akan menuju ke perairan aman Turki yang dijatuhi sanksi Barat.
Dikutip dari moneyweb.co.z, kapal pesiar mewah “Titan”, yang dapat menampung 14 tamu dan 19 awak kapal, menuju ke Terusan Suez setelah lama tinggal di Dubai dan Maladewa, dua tempat yang dianggap sebagai tempat berlindung yang aman dari sanksi dan penyitaan aset Rusia.
Baca juga: AS Jatuhkan Sanksi terhadap Bank Rusia, Oligarki, dan Penambang Kripto
Abramov, yang memiliki kekayaan sekitar 7,3 miliar dolar AS, yang ikut mendirikan perusahaan pembuat baja terbesar kedua di Rusia Evraz Plc, ikut masuk ke dalam daftar sanksi Australia.
Titan kemungkinan besar akan menuju Turki, di mana para taipan Rusia lainnya telah memarkirkan aset mewah terapung bernilai jutaan dolar mereka. Turki sendiri belum bergabung dengan pemerintah Barat untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.
Salah satu ilmuwan data maritim di Spire Global Inc, Jerome Weiss menunjukan rute perjalanan Titan yang kemungkinan akan menuju ke Turki.
“Melihat data historis, kemungkinan tujuan Titan setelah melewati Terusan Suez dan ke Mediterania bisa jadi adalah Laut Aegea, titik masuk ke Turki. Perjalanan ke Turki, negara yang belum memberlakukan sanksi terhadap Rusia, mungkin menjadi alasan kami melihat peningkatan pergerakan kapal pesiar di wilayah tersebut.” kata Jerome Weiss.
Baca juga: Oligarki Rusia Merana, Aset dan Keluarganya ikut Jadi Target Sanksi Barat, Ini Daftarnya
Menurut perusahaan data dan analitik Spire mengungkapkan, sejak sanksi Barat mulai diberlakukan, Laut Aegea yaitu sebuah teluk di Laut Tengah, telah menjadi tujuan perhentian bagi 9 persen kapal pesiar yang terhubung dengan oligarki Rusia yang dijatuhi sanksi Barat.
Pemerintah Barat dan sekutunya telah menjatuhkan sanksi kepada para oligarki Rusia yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Sementara pemerintah Barat mencoba untuk menemukan dan menyita kapal-kapal mewah dan properti lain dari oligarki Rusia, kapal pesiar mewah Rusia telah tersebar ke tempat-tempat yang dapat melindungi mereka dari sanksi.
Sampai saat ini, hampir selusin kapal pesiar mewah telah disita. Jerman telah menyita kapal pesiar Dilbar milik miliarder Rusia, Alisher Usmanov senilai 750 juta dolar AS. Pihak berwenang Italia menyita kapal senilai 558 juta dolar AS, milik miliarder Rusia Andrey Melnichenko.
Sedangkan Spanyol menyita kapal Tango milik Viktor Vekselberg senilai 90 juta dolar AS, serta kapal Crescent senilai 600 juta dolar AS yang diyakini milik kepala Rosneft Oil, Igor Sechin.
Sementara itu, pemerintah AS sedang mencari bantuan hukum timbal balik dari Fiji untuk menyita kapal pesiar Amadea senilai 325 juta dolar AS, yang terkait dengan miliarder emas Suleiman Kerimov.
Pengadilan Fiji telah memerintahkan penahanan kapal mewah tersebut, untuk mencegahnya meninggalkan wilayah Pasifik Selatan, sementara pihak berwenang bekerja sama dengan AS untuk penyitaan secara resmi. Seorang hakim Fiji akan memutuskan pendaftaran surat perintah penyitaan AS pada 3 Mei mendatang.
Kapal Titan Abramov yang memiliki panjang 263 kaki tiba di Maladewa pada 4 Februari lalu. Menurut analisis data kapal Bloomberg, di hari Rusia melancarkan serangan pada Ukraina untuk pertama kali, yaitu pada tanggal 24 Februari, kapal tersebut terlihat sedang menuju ke resor Ritz Carlton yang megah di Kepulauan Fari. Empat hari kemudian, kapal itu menuju ke bandara ibu kota Mali, yang dapat diakses dengan air dan pesawat amfibi.
Pada 15 Maret, saat Uni Eropa memberlakukan sanksi putaran keempat yang menargetkan oligarki Roman Abramovich dan pengusaha Rusia terkemuka lainnya, Titan mulai menjauh dari Maladewa. Pada 17 Maret, Titan menuju Dubai, di mana kapal mewah lain yang terhubung dengan oligarki Rusia yang terkena sanksi telah berlabuh. Uni Emirat Arab, yang mencakup Dubai, belum memberlakukan sanksi internasional pada Rusia.
Titan ditambatkan di Dubai pada 7 April saat Australia menambahkan Abramov, bersama dengan 66 orang Rusia lainnya ke dalam daftar sanksi keuangan dan larangan perjalanan, karena peran mereka dalam invasi Rusia. Jika Titan mencapai Turki, ia akan bergabung dengan bersama kapal mewah lainnya yang terkait dengan Oligarki Rusia yang masuk ke dalam daftar sanksi Barat.
Kapal pesiar Eclipse milik Roman Abramovich, juga dilaporkan berada di perairan dekat Turki. Superyacht milik Oleg Deripaska yang diberi nama Clio, bulan ini juga dilaporkan melakukan perjalanan serupa seperti Titan. Ia meninggalkan Maladewa, menyeberangi Terusan Suez dan berlabuh di dua pelabuhan Turki sebelum berhenti memberitahukan lokasinya.