Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Turuti Permintaan UE, Jerman Embargo Energi Rusia, Picu Kenaikan Harga Minyak ke Rekor Tertinggi

pemerintah Jerman akhirnya mengikuti perintah Uni Eropa (UE) untuk mengembargo semua komoditas energi dari Rusia

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sanusi
zoom-in Turuti Permintaan UE, Jerman Embargo Energi Rusia, Picu Kenaikan Harga Minyak ke Rekor Tertinggi
http://www.btmagazine.nl
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Setelah mendapat desakan penuh para sekutunya, pemerintah Jerman akhirnya mengikuti perintah Uni Eropa (UE) untuk mengembargo semua komoditas energi dari Rusia, Kamis (28/4/2022).

Sebelum memutus kontrak impor minyak dan gas Rusia, pemerintah Jerman secara proaktif menentang kebijakan UE yang telah lebih dulu mengembargo energi Rusia. Namun karena terus mendapatkan desakan dan tekanan dari berbagai negara di UE membuat pemerintah Jerman memutus semua kegiatan impor dari Rusia, dikutip dari Bloomberg.

Baca juga: 6 Bos di Rusia Dilaporkan Tewas Misterius hingga Bunuh Diri, Terjadi saat Invansi Putin ke Ukraina

Meski keputusan embargo tersebut sempat ditentang oleh para pengusaha minyak Jerman, lantaran mereka khawatir negaranya akan kehabisan stok cadangan energi. Mengingat Rusia merupakan pemasok minyak mentah dan gas alam terbesar di Jerman.

Namun menteri ekonomi Jerman, Robert Habeck, meyakinkan saat ini stock minyaknya masih aman dan pihaknya juga yakin jika Jerman dapat mengatasi efek embargo Uni Eropa pada impor minyak Rusia.

Sebagai informasi kehadiran gas dan minyak Rusia menjadi penting bagi Jerman karena Rusia telah menjadi pemasok utama dari cadangan energi Jerman. Dimana sepertiga cadangan gas Jerman didapatkan dari impor Rusia.

Baca juga: Benar-benar Digdaya, Digempur Sanksi Barat, Penjualan Minyak Rusia Justru Tembus Rp 958 Triliun!

Peneliti CREA mengungkapkan bahwa dalam dua bulan pertama di tahun 2022, pemerintah Jerman telah menggelontorkan 9,1 miliar euro untuk pengiriman gas alam dari Rusia.

BERITA TERKAIT

"Keputusan nyata oleh Jerman untuk menghapus penentangannya terhadap sanksi minyak Rusia tampaknya akan berdampak besar dalam larangan Uni Eropa secara keseluruhan yang selanjutnya akan mengurangi ketersediaan minyak Rusia di pasar global," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associate di Galena, Illinois.

Belakangan, Presiden Rusia Vladimir Putin menggunakan energi negaranya sebagai kekuatan untuk memukul negara-negara yang tak ramah atas invasi militer yang dilakukannya terhadap Ukraina.

Seperti baru – baru ini perusahaan gas terbesar Rusia Gazprom telah memblokir impor produknya ke Polandia dan Bulgaria. Kedua negara Eropa Timur tersebut di blokir dari pasokan gas Rusia setelah menolak permintaan Moskow untuk membayar gas dalam bentuk rubel.

Akibat dari pemutusan mitra tersebut lantas mendorong pengetatan harga pada minyak mentah dunia ke level tertinggi. Tercatat pada Jumat (29/4/2022) minyak mentah berjangka Brent, melonjak menjadi 107,59 dolar AS per barel, setelah sebelumnya ditutup di angka 2,27 dolar AS per barel.

Kenaikan ini tak jauh berbeda dengan minyak mentah patokan Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI), dimana selama 24 jam terakhir WTI melonjak 3,3 persen hingga membuat harga minyak per barel tembus 105,36 dolar AS, melansir dari Reuters.

Imbas dari lonjakan harga minyak dunia tersebut lantas makin memperparah gejolak inflasi pada perekonomian Eropa hingga makin mendorong UE terjebak dalam jurang resesi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas