Konsumsi BBM di Jalur Mudik Meningkat Signifikan, Pertamina Klaim Tidak Ada Kelangkaan BBM
Pertamina mencatat adanya kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang cukup signifikan saat periode mudik Idul Fitri 1443 H
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertamina mencatat adanya kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang cukup signifikan saat periode mudik Idul Fitri 1443 Hijriah/2022.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, permintaan BBM mengalami peningkatan sekitar 43 persen hingga 58 persen yang terjadi di Jalur Tol Trans Jawa, Jalur Pantura (non tol) dan Jalur Selatan Jawa (non tol) terutama pada saat puncak arus mudik.
"Secara umum stok dan penyaluran BBM saat ini dalam kondisi aman dan berjalan lancar. Pertamina menjamin seluruh layanan BBM, khususnya Solar, Pertalite, Pertamax dan Avtur dalam kondisi normal," ucap Nicke, Sabtu (7/5/2022).
Baca juga: Berhasil Kelola Energi Saat Arus Mudik, Pertamina Pastikan BBM Arus Balik dalam Kondisi Aman
Nicke mengatakan, selama mudik Lebaran Idul Fitri, tidak terjadi kelangkaan BBM.
Menurut Nicke, hal ini karena Pertamina mengoptimalkan seluruh infrastruktur secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, mulai dari produksi dan operasional kilang, pengangkutan kapal hingga penyaluran ke SPBU.
"Tidak ada kelangkaan, semuanya bisa terpenuhi. Kita monitor semua, seperti kereta api, pesawat dan kendaraan logistik. Alhamdulillah semuanya bisa kita penuhi," ucap Nicke.
Baca juga: Puncak Arus Balik Lebaran Diprediksi Hari Ini, Pembelian BBM di Rest Area Bakal Dibatasi
Nicke memantau langsung ketersediaan dan penyaluran BBM untuk arus balik serta mudik Lebaran Idul Fitri lewat Pertamina Integrated Enterprise Data and Center Command (PIEDCC).
Nicke memastikan ketersediaan dan penyaluran BBM dalam kondisi aman.
Nicke mengatakan, PIEDCC mengelola data secara terintegrasi dari hulu ke hilir selama 24 jam secara realtime, baik itu untuk BBM, gas hingga Avtur.
Tim PIEDCC juga melakukan analisa data menjadi informasi, mendeteksi data, anomali, menguji keandalan data serta menyusun executive summary dan rekomendasi yang diperlukan dalam proses pengambilan keputusan.
"Semuanya bisa kita lihat dari sini. Jadi kalau selama ini kita berbicara tentang kesiapan supply and distribution untuk arus mudik, yang kelihatan di permukaan adalah bagaimana kita mengelola agar sepanjang jalur mudik ini tidak terjadi antrean atau kelangkaan BBM,” papar Nicke.
“Tapi sebetulnya yang kita lakukan kita menyiapkannya dari hulu hingga hilir," lanjutnya.
Nicke mengatakan, Pertamina berhasil melewati arus mudik Lebaran Idul Fitri 2022. Kini Pertamina siap dalam menghadapi arus balik mudik Lebaran.
"Ini yang menjadi kunci keberhasilan. Bayangkan kalau kita masih mengelolanya secara manual, tidak mungkin kita bisa menambah stok bahkan di beberapa SPBU yang dilewati oleh arus mudik," pungkas Nicke.