Kebutuhan Uang Tunai Selama Ramadan dan Lebaran Melonjak, Perusahaan Gadai Ketiban Omset
Selama masa ramadan dan Lebaran 2022 yang lalu, masyarakat banyak yang menggadaikan barang mewah milik mereka.
Editor: Hendra Gunawan
“Naiknya tidak signifikan antara 1% hingga 2% saja naiknya,” ujar Direktur Budi Gadai Budiarto Sembiring.
Menariknya, nilai penyaluran pinjaman tersebut menunjukkan penurunan dari rata-rata penyaluran pinjaman di periode tiga bulan pertama tahun ini.
Adapun, rata-rata penyaluran pinjaman bulanan dari Januari hingga Maret bisa mencapai Rp 15 miliar.
Budi pun melihat hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa masyarakat juga sudah mendapatkan THR utuh di tahun ini. Sebaliknya, beberapa nasabah juga justru melakukan tebus barang yang digadai.
“Mungkin buat lebaran jadi mereka kecenderungan memakai barang tersebut jadi ditebus lebih awal,” ujarnya.
Sementara, perusahaan gadai milik negara, PT Pegadaian (Persero) melihat tren gadai emas justru terlihat di masa-masa sebelum Ramadhan.
VP Corcomm PT Pegadaian Basuki Tri Andayani bilang jelang puasa masyarakat lebih perlu dana untuk usaha di bulan Ramadhan misalnya bisnis kuliner atau pakaian.
“Pertengahan puasa atau jelang Lebaran dagangan laku sehingga modal sudah kembali atau karyawan mendapatkan THR,” ujarnya.
Memang, hal tersebut terlihat dari data penyaluran pinjaman PT Pegadaian, dimana pada minggu pertama puasa nilainya sekitar Rp 3,69 triliun, naik dari minggu sebelumnya yang sebesar Rp 3,22 triliun.
Selanjutnya, nilai penyaluran pinjaman pun mulai turun pada minggu kedua di masa ramadan. Nilainya menjadi hanya sekitar Rp 3,19 triliun.
“Transaksi tebusannya meningkat, gadainya pun menurun,” pungkasnya. (Adrianus Octaviano/Handoyo)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.