Rugi Bersih Turun Signifikan, Kinerja BNC Membaik di Kuartal I 2022
Kinerja Bank Neo Commerce makin membaik di kuartal I 2022 lalu dengan membukukan penurunan rugi bersih signifikan bulan ke bulan di kuartal I 2022
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kinerja Bank Neo Commerce (BNC) makin membaik di kuartal I 2022 lalu dengan membukukan penurunan rugi bersih signifikan bulan ke bulan di kuartal I 2022 menjadi Rp 417 miliar dari sebelumnya membukukan rugi bersih Rp 986 miliar di kuartal I 2021.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 121,4 persen yoy menjadi Rp 9,3 triliun pada kuartal I 2022 yang zebagian besar dikontribusi oleh deposito online.
Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan mengatakan, dengan kinerja kuartal 1 yang positif, pengembangan bisnis di tahun ini juga masih dialokasikan untuk investasi teknologi, keamanan digital, sumber daya manusia serta melakukan promosi dan juga edukasi berkelanjutan.
Baca juga: IHSG Anjlok Usai Libur Lebaran, Ini Sejumlah Penyebabnya
Dia menjelaskan, aplikasi neobank sejak pertama diluncurkan telah mendapatkan lebih dari 16 juta registered user dengan monthly active user 3 juta perbulan (MAU). Jumlah MAU yang stabil ini sejalan dengan terjadinya peningkatan volume transaksi yang signifikan sebesar 88 persen menjadi 76 juta transaksi dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Kinerja positif perseroan di awal tahun 2022, ditunjukkan keberhasilan mencatatkan kenaikan Net Interest Income (NII) yang sangat signifikan atau naik sekitar 214,3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 dari Rp 63 miliar menjadi Rp 198 miliar di Kuartal I 2022," ungkap Tjandra Gunawan, Senin (9/5/2022).
Kenaikan juga terlihat dari pendapatan di Kuartal I 2022 sebesar Rp 448 miliar atau naik sekitar 204,8 persen dari periode sebelumnya yang sebesar Rp 147 miliar.
Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya Kuartal IV 2021 (qoq), Net Interest Income (NII) pada Kuartal I 2022 mengalami kenaikan 167,1 persen dari Rp 74 miliar menjadi Rp 198 miliar.
Sedangkan di sisi total pendapatan, juga mengalami kenaikan sebesar 85,6 persen dari kuartal sebelumnya di kuartal IV 2021, dari Rp 241,4 miliar menjadi Rp 448 miliar di kuartal I 2022.
Kenaikan pendapatan di atas diikuti dengan penurunan beban operasional Perseroan, sehingga pada kuartal I BNC mencatatkan kerugian bersih yang cenderung menurun. Masing-masing sebesar Rp 163 miliar di bulan Januari, turun menjadi Rp 150 miliar di bulan Februari, dan Rp 100 miliar bulan Maret 2022, sehingga total kerugian di kuartal I 2022 sebesar Rp 413 miliar.
Selama kuartal I 2022, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang cukup tinggi, sekitar 121,4 persen yoy dari Rp 4,2 triliun di kuartal I 2021 menjadi Rp 9,3 triliun di kuartal I 2022 atau mengalami pertumbuhan sebesar 14,7 persen dari Rp 8,1 triliun di kuartal 4 2021 menjadi Rp 9,3 triliun di kuartal I 2022, yang paling banyak ditempatkan dari deposito online melalui aplikasi neobank.
Sementara, total aset naik 119,3 persen yoy dari Rp 5,7 triliun di kuartal I 2021 menjadi Rp 12,5 triliun pada kuartal I 2022.
Jika total aset ini dilihat dari sisi pertumbuhan, secara kuartal tumbuh 10,5 persen dari Rp 11,3 triliun di kuartal 4 2021 menjadi Rp 12,5 triliun di kuartal I 2022. Dari sisi kredit, BNC juga telah berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 4,8 triliun per akhir kuartal I 2022.
Baca juga: IHSG Rontok 4,42 Persen, Investor Asing Ramai-ramai Jual Saham Hingga Rp 2,59 Triliun
Rasio NPL gross Perseroan juga menunjukkan perbaikan dari Kuartal I 2021 dari 4,4 persen menjadi 1,7 persen per posisi Kuartal I 2022. Hal tersebut menunjukkan kepercayaan yang terus meningkat dari masyarakat terhadap produk dan layanan BNC.
Tjandra menambahkan, di 2022 ini BNC juga terus menerus berusaha memenuhi kebutuhan nasabahnya, antara lain di bidang investasi dengan memperkenalkan product wealth management, seperti reksa dana, saham, asuransi, emas, dan produk lainnya.
Tjandra Gunawan juga mengatakan, dengan melihat pertumbuhan kinerja BNC yang positif, fundamental perseroan yang semakin sehat dan juga strategic response yang tepat diiringi dengan manajemen risiko yang baik dalam menghadapi ketidakpastian kondisi perekonomian global, BNC optimistis kinerja di tahun ini dapat melampaui kinerja tahun sebelumnya, dan juga dapat menjaga sustainability kinerja ke depan.
“Kami akan memanfaatkan momentum pertumbuhan tahun lalu sebagai pelecut semangat kami di tahun berjalan ini untuk semakin baik dalam mengembangkan bisnis Perseroan. Seiring dengan semakin baiknya efisiensi kinerja operasional Perseroan, kami yakin BNC dapat terus mengoptimalkan kinerjanya di tahun ini," ujarnya.