Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ciri-Ciri Hewan Ternak Terkena Penyakit Kuku dan Mulut: Demam Tinggi dan Keluar Lendir Berlebihan

Sebanyak 1.247 ekor sapi ternak di Jawa Timur menderita penyakit kuku dan mulut (PMK) yang diduga menyebar melalui lendir dan angin.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ciri-Ciri Hewan Ternak Terkena Penyakit Kuku dan Mulut: Demam Tinggi dan Keluar Lendir Berlebihan
istimewa
Ilustrasi - Aktivitas petugas membersihkan kandang di sebuah peternakan sapi perah. 

“Saya juga minta Kapolri betul-betul menjaga ini di lapangan mengenai pergerakan ternak dari daerah-daerah yang sudah dinyatakan ada penyakit mulut dan kuku. Bentuk Satgas sehingga jelas nanti siapa yang bertanggungjawab,” ujar Presiden.

Tidak Menular ke Manusia

Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama
menyebutkan penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) adalah penyakit pada hewan yang praktis tidak menular pada manusia.

Penyakit itu bukanlah masalah kesehatan masyarakat, dan sepenuhnya masalah kesehatan hewan.

Memang kata dia pernah ada laporan penularan pada manusia, seperti misalnya disampaikan European CDC pada 2012 yang berjudul “Transmission of Foot and Mouth disease to humans visiting affected areas”.

"Tetapi itu adalah sangat jarang dan hanya terjadi pada mereka yang betul-betul kontak langsung," kata Prof Tjandra dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Senin(9/5/2022).

Prof Tjandra menjelaskan memang kadang-kadang ada yang keliru menghubungkan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan dengan Penyakit Tangan Kaki dan Mulut (PTKM) (Hand Foot Mouth Disease – HFMD) pada anak dan bayi. Keduanya tidak berhubungan sama sekali, dua penyakit berbeda, penyebabnya juga virus yang berbeda

BERITA TERKAIT

Menurut Prof Tjandra penyakit tangan kaki dan mulut (PTKM) (Hand Foot Mouth Disease – HFMD) pada anak dan bayi maka disebabkan oleh enterovirus 71, sementara penyakit mulut dan kuku (PMK) atau Foot and Mouth Disease (FMD) pada hewan disebabkan Aphthovirus, yang merupakan bagian dari Picornaviridae, dan ada 7 strainnya (A, O, C, SAT1, SAT2, SAT3, dan Asia1).

"Sebagai informasi bahwa Penyakit Tangan Kaki dan Mulut (PTKM) (Hand Foot Mouth Disease – HFMD) pada anak dan bayi ditandai dengan demam; munculnya rash (ruam pada kulit) dan blister (benjolan kecil) di telapak kaki, tangan dan mukosa mulut, cenderung tidak nafsu makan, malaise dan nyeri tenggorok," ujarnya.

"Biasanya, setelah satu atau dua hari setelah demam, timbul keluhan nyeri di mulut dimulai dari blister sampai kemudian dapat menjadi mucus. Lesi dapat terjadi pada lidah, gusi atau bagian dalam mulut lainnya," kata Prof Tjandra.

Berikutnya, penyakit tangan kaki dan mulut (PTKM) (Hand Foot Mouth Disease – HFMD) pada anak dan bayi bukanlah penyakit berat, dan akan sembuh dalam 7-10 hari, pengobatan hanya bersifat suportif.

Walau pada kejadian sangat jarang, HFMD akibat EV 71 juga dapat menyebabkan meningitis dan bahkan encephalitis. Infeksi EV 71 bermula dari saluran cerna yang kemudian menimbulkan gangguan neurologik.

"Selain itu, HFMD akibat coxsackievirus A16 juga dapat menyebabkan meningitis," kata Direktur Pasca Sarjana Universitas Yarsi ini.

Terkait munculnya fenomena penyakit kuku dan mulut pada ternak ini, Ketua Umum Komite Pendayagunaan Pertanian (KPP) Teguh Boediyana meminta Kementerian Pertanian dan instansi terkait perlu segera mengambil langkah konkrit demi menghambat laju proses penularan PMK dari Jawa Timur ke Propinsi lain.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas