Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ukraina Tutup Rute Transit Utamanya, Ekspor Gas Rusia ke Eropa Terguncang

Untuk pertama kalinya ekspor gas Rusia ke Eropa yang melalui Ukraina terganggu sejak invasi dimulai setelah Ukraina menutup rute transit utamanya

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Ukraina Tutup Rute Transit Utamanya, Ekspor Gas Rusia ke Eropa Terguncang
Andrey Rudakov?Bloomberg
Pipa Gazprom di Distrik Lensk, Rusia. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febribana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Untuk pertama kalinya ekspor gas Rusia ke Eropa yang melalui Ukraina terganggu sejak invasi dimulai setelah Ukraina menutup rute transit utamanya.

Langkah Ukraina tersebut menyebabkan aliran gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina dilaporkan turun seperempat pada Rabu (11/5/2022) kemarin.

Setelah invasi Rusia, Ukraina tetap menjadi rute transit utama untuk gas Rusia ke Eropa. Titik transit yang ditutup, melayani sekitar 8 persen aliran gas Rusia ke Eropa.

Koridor Ukraina, sebagian besar mengirimkan gas Rusia ke Austria, Italia, Slovakia dan negara-negara Eropa timur lainnya.

Dikutip dari Reuters.com, perusahaan energi Rusia Gazprom melaporkan pihaknya masih mengirimkan gas ke Eropa melalui Ukraina.

Baca juga: Kena Sanksi Barat, Kapal Tanker Minyak Rusia ‘Sembunyi-Sembunyi’ Kirim Muatan

Namun volume pengiriman Gazprom pada Rabu kemarin telah turun menjadi 72 juta meter kubik, dari 95,8 juta meter kubik pada hari sebelumnya.

Operator yang mengoperasikan sistem gas Ukraina, GTSOU mengatakan pada Selasa (10/5/2022) lalu, pihaknya akan menangguhkan aliran melalui titik transit Sokhranovka, yang mengirimkan hampir sepertiga bahan bakar dari Rusia ke Eropa.

Baca juga: Enam Fakta dan Efek Ukraina Hentikan Pasokan Gas Rusia ke Eropa

BERITA TERKAIT

GTSOU menambahkan, pihaknya mengusulkan pengalihan pengiriman untuk Eropa ke titik masuk Sudzha, yaitu titik transit terbesar dari dua titik persimpangan Ukraina.

Pipa gas yang melalui titik Sokhranovka, mengalir melalui wilayah Luhansk Ukraina, yang sebagian besar dikendalikan oleh separitas pro-Rusia. Sementara titik transit Sudzha terletak lebih jauh di barat laut.

Saat dimintai komentar mengenai perselisihan dengan Ukraina terkait rute transit, juru bicara Rusia Dmitry Peskov menyatakan Rusia tetap berkomitmen pada kesepakatan pasokan gas.

Baca juga: Tak Takut Ancaman Amerika, India Tetap Borong Minyak Rusia

Sedangkan Gazprom mengatakan, Ukraina telah merusak keamanan pasokan gas dengan menutup salah satu titik masuk transit gas Rusia ke Eropa.

Operator transit gas Ukraina mengatakan telah mengusulkan kepada Gazprom untuk memindahkan volume transit ke Sudzha tanpa biaya tambahan, namun Gazprom mengatakan secara teknis tidak mungkin untuk memindahkan semua volume ke rute tersebut.

Menurut konsultan Rystad Energy, aliran gas harian melalui Sokhranovka memiliki rata-rata 23 juta meter kubik sejauh bulan ini, atau 20 persen lebih rendah dari bulan sebelumnya. Arus harian melalui Sudzha rata-rata sekitar 70 juta meter kubik pada bulan ini.

Namun GTSOU mengatakan, kapasitas harian Sudzha bisa mencapai 244 juta meter kubik. Sementara Uni Eropa pada tahun lalu, telah mengimpor sekitar 155 miliar meter kubik gas dari Rusia.

Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar negara Eropa telah mengurangi ketergantungan pada gas Rusia.

Beberapa negara bahkan telah memiliki sumber pasokan alternatif, walaupun mengganti semua aliran gas Rusia dapat menghadirkan tantangan besar, mengingat pasar gas global telah bergejolah bahkan sebelum perang di Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas