Kejar Target 1 Juta Jaringan Gas, PGN Kenalkan Gas Bumi Melalui Food Truck
Subholding Gas Pertamina PT PGN, melakukan sosialisasi penggunaan gas bumi ke masyarakat melalui Food Truck dalam rangkaian City Gas Tour.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Subholding Gas Pertamina PT PGN, melakukan sosialisasi penggunaan gas bumi ke masyarakat melalui Food Truck dalam rangkaian City Gas Tour.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutana menjelaskan, Food Truck Subholding Gas Pertamina merupakan Food Truck pertama di Indonesia yang telah dilengkapi dengan instalasi gas bumi dengan jumlah kapasitas hingga 50 M².
Food Truck dan mobil operasional PGN berbahan bakar dualfuel yaitu BBM dan Bahan Bakar Gas (BBG) telah dikonversi menggunakan bahan bakar gas.
Baca juga: Kuartal I 2022, PGN Bukukan Laba Bersih Rp 1,7 Triliun
Menurutnya, Food Truck dan mobil operasional menyambangi enam kota di Pulau Jawa yakni Jakarta, Yogyakarta, Magelang, Semarang, Karawang, dan Bekasi.
"Mulai dari kompor, water heater, genset yang terinstall di Food Truck membuktikan bahwa gas bumi mudah dan aman untuk digunakan untuk berbagai utilitas. Selain itu gas bumi yang ada dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar transportasi truck itu sendiri," ujar Rachmat yang ditulis Senin (16/5/2022).
Adapun, Teras Malioboro Yogyakarta menjadi destinasi pertama City Gas Tour, di mana tim aktivasi melakukan pembagian flyer tentang gas bumi PGN seperti sosialisasi produk, sosialisasi keamananan gas hingga registrasi berlanggan gas.
Baca juga: PGN dan PRPP Sinergi Penyediaan Gas di GRR Tuban
City Gas Tour juga mendukung upaya pencapaian target akselerasi program 1 juta jargas di berbagai wilayah di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan teknologi, kata Rachmat, PGN juga menginisiasi terobosan baru dalam upaya memperluas pemanfaatan gas bumi rumah tangga dengan tambahan layanan digitalisasi dan Smart Meter baik bagi pelanggan sektor rumah tangga maupun pelanggan kecil.
"PGN berupaya tetap relevan dalam menyalurkan nilai lebih gas bumi melihat perilaku dan gaya hidup masyarakat yang semakin modern," ujar Rachmat.