Kunjungan Wisatawan ke Desa Wisata Meningkat Saat Libur Lebaran 2022, Berikut Datanya
Tingkat kunjungan wisatawan ke desa wisata mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2022.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat kunjungan wisatawan ke desa wisata mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2022.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, kunjungan ke desa wisata meningkat seiring pola perjalanan atau travel pattern yang menjadi pilihan destinasi wisata oleh para pemudik.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Uno: Okupansi Hotel di Kawasan Borobudur Meningkat 80 Persen Saat Waisak
"Ternyata masyarakat pemudik ini menjatuhkan pilihan kepada desa-desa wisata yang ada dalam jalur sekitar mudik,” ujar Sandiaga saat Weekly Press Briefing (WPB) di Sragen, Jawa Tengah, Selasa (17/5/2022).
Berdasarkan laporan yang diperoleh dari pengelola desa wisata, ucap Sandiaga, terjadi kenaikan okupansi homestay desa wisata di sekitar Borobudur, Magelang, Jawa Tengah sebesar 100 persen.
Kemudian, peningkatan jumlah wisatawan 5.000 orang di desa wisata Tegalmulyo di Kabupaten Klaten Jateng.
Baca juga: Sandiaga Uno Ajak Para Kreator Startup Hadirkan Edukasi Ramah Anak Lewat Gim
Jumlah wisatawan 100 orang di desa wisata Kerapu di Kabupaten Situbondo Jawa Timur, lalu 400 orang di desa wisata Kalibiru di Kabupaten Kulonprogo Jateng.
Kemudian ada peningkatan jumlah paket wisata dengan jumlah wisatawan sebanyak 1.357 orang di desa wisata Pentingsari di Kabupaten Sleman.
1.700 wisatawan ke desa wisata Cikakak di Kabupaten Banyumas Jateng, dan 6.320 wisatawan ke desa wisata Pentagen di Kabupaten Kerinci, Jambi.
"Kami sedang menunggu laporan dari desa wisata Sangiran dari Kabupaten Sragen dan desa wisata Sumberwuluh dari Kabupaten Karanganyar," tutur Sandiaga.
Namun, Sandiaga mengingatkan para pengelola desa wisata tetap patuh terhadap protokol kesehatan secara ketat dan disiplin, juga sertifikasi Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability diusahakan, dan sertifikasi desa wisata berkelanjutan diupayakan.
"Biasanya jika banyak pengunjungnya, sampahnya juga banyak, karena itu harus dikelola dengan lebih baik,” kata Sandiaga.