Ekonomi Jepang Terkoreksi pada Kuartal I 2022, Imbas Kenaikan Harga Komoditas
Maximilianus Nico Demus mengatakan, ekonomi Jepang kuartal I 2022 terkoreksi minus 1 persen.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, ekonomi Jepang kuartal I 2022 terkoreksi minus 1 persen.
Meski pada akhirnya pertumbuhan ekonomi Jepang mengalami penurunan, kabar baiknya kontraksi lebih kecil dari yang diproyeksikan minus 1,8 persen.
"Kabar buruknya, pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal II diperkirakan akan turun lebih rendah daripada kuartal I," ujar dia melalui risetnya, Kamis (19/5/2022).
Baca juga: Bulan Depan Jepang akan Hapus Karantina Bagi Turis Asing
Saat ini, banyak konsumen telah menunjukkan ketahanan dalam menghadapi ruang lingkup pembatasan akibat Covid 19, tapi permintaan masih belum juga pulih.
Nico menjelaskan, kenaikan harga komoditas telah memukul sektor perdagangan Jepang dan menekan keuntungan perusahaan.
Karena itu, hal tersebut akan menjadi tantangan besar bagi perusahaan dalam kurun waktu beberapa bulan mendatang.
Baca juga: Perketat Sanksi untuk Rusia, Jepang Larang Ekspor Peralatan Teknologi Canggih ke Moscow
Dia menambahkan, harapannya tentu saja bahwa bauran kebijakan fiskal dan moneter dapat lebih maksimal, khususnya dari sisi fiskal yang diharapkan melalui Bank Sentral Jepang.
"Namun, ruang lingkup pelonggaran kebijakan moneter yang terbatas, membuat Bank Sentral Jepang akan kesulitan mengambil posisi dalam mengeksekusi pelonggaran lebih lanjut," pungkas Nico.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.