IHSG Anjlok 77,36 Poin ke Level 6.840.775, Asing Bukukan Net Buy di 10 Saham Ini
IHSG anjlok 77,36 poin atau 1,12% ke level 6.840.775 pada penutupan perdagangan hari ini.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada perdagangan awal pekan ini. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) via RTI Business, Senin hari ini (23/5/2022), IHSG anjlok 77,36 poin atau 1,12 % ke level 6.840.775 pada penutupan perdagangan. Sepanjang perdagangan IHSG lebih banyak berada di zona merah.
Tekanan pada IHSG disebabkan turunnya sembilan sektor dari total 11 sektor di BEI. Sektor yang turun paling dalam sektor teknologi 1,72 % , disusul sektor barang konsumer primer terkoreksi 1,31 % dan sektor perindustrian turun 1,18 % serta sektor keuangan merosot 1,16 % .
Kendati IHSG turun, tapi investor asing mencatat net buy sebesar Rp 155,2 miliar di seluruh pasar.
Asing mencatat net buy terbesar pada saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 128,6 miliar. Saham BBNI menguat tipis 0,85 % ke Rp 8.850 per saham.
Total volume perdagangan saham BBNI mencapai 30,7 juta dengan nilai transaksi Rp 272,3 miliar.
Baca juga: Delapan Indeks Dorong IHSG Terjun 1,12 Persen ke 6.840 Investor Asing Buru Saham 3 BUMN
Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga banyak dikoleksi asing sebesar Rp 89,3 miliar. Saham BMRI ditutup turun 1,56 % ke Rp 7.875 per saham. Total volume perdagangan saham BMRI mencapai 79,6 juta dengan nilai transaksi Rp 626,7 miliar.
Baca juga: IHSG Akhir Pekan Menguat, Ini 10 Besar Saham yang Dijual dan Dibeli Investor Asing
Kemudian asing juga banyak memburu saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 69,5 miliar. Saham TLKM ditutup turun 1,44 % ke Rp 4.110 per saham. Total volume perdagangan saham TLKM mencapai 212,7 juta dengan nilai transaksi Rp 877,9 miliar.
Berikut 10 saham net buy terbesar asing pada Senin:
1. BBNI Rp 128,6 miliar
2. BMRI Rp 89,3 miliar
3. TLKM Rp 69,5 miliar
4. BBCA Rp 67,7 miliar
5. ASII Rp 60,5 miliar
6. INCO Rp 48,1 miliar
7. MDKA Rp 38,5 miliar
8. AMRT Rp 31,8 miliar
9. ICBP Rp 22,8 miliar
10. PGAS Rp 17,8 miliar
Reporter: Noverius Laoli | Sumber: Kontan