Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bursa Sedang Bergejolak, BNC Geser Right Issue ke Triwulan IV Tahun Ini

BNC juga telah mengantisipasi dengan menerapkan strategi bisnis yang terukur untuk tetap menjadi yang terdepan di industri bank digital

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Bursa Sedang Bergejolak, BNC Geser Right Issue ke Triwulan IV Tahun Ini
IST
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank Neo Commerce (BNC) (BBYB) mengumumkan Pengunduran right issue yang sedianya akan dilaksanakan pada akhir triwulan dua menjadi awal triwulan empat atau pada Oktober tahun ini demi mengantisipasi kondisi pasar modal yang sedang bergejolak belakangan ini.

Meski demikian, komitmen BNC menambah modal inti di tahun 2022 untuk memperkuat dan memperluas jangkauan bisnisnya juga untuk pemenuhan ketentuan OJK tentang Modal Inti masih sesuai rencana yang ada.

Direktur Utama BNC Tjandra Gunawan menjelaskan, kondisi perekonomian global belakangan ini sedang volatile dan berimbas ke pasar saham di dalam negeri. Karenanya, BNC memutuskan untuk memundurkan jadwal pelaksanaan right issue yang rencana awalnya akan dilakukan triwulan II ini.

Pertimbangan BNC memundurkan rencana right issue tersebut bukanlah tanpa alasan. Seperti diketahui banyak pihak, kondisi perekonomian global masih memiliki volatilitas dan mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.

Dia menjelaskan, ada beberapa risiko bagi perekonomian yang menjadi perhitungan pelaku bisnis di Indonesia, yang pertama perang Rusia dan Ukraina yang berkepanjangan.

Baca juga: Transaksi di E-Commerce Ini Paling Dominan Selama Ramadan-Lebaran Versi Survei Snapcart 

Selain itu, kebijakan Fed yang lebih hawkish di suku bunga, dimana kenaikan suku bunga ini juga dapat memicu kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia dan bayang-bayang inflasi di Amerika dan dunia ikut mempengaruhi kenaikan inflasi di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Salah satu indikator masih belum stabilnya keadaan ekonomi di Indonesia, terjadi penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam satu bulan terakhir sebesar 5,33 persen.

Meski demikian, Tjandra tetap optimis keadaan perekonomian akan semakin membaik di semester dua tahun ini seiring dengan semakin terbukanya akses dan mobilitas masyarakat pasca pandemi.

BNC juga telah mengantisipasi dengan menerapkan strategi bisnis yang terukur untuk tetap menjadi yang terdepan di industri bank digital.

“Kami yakin bahwa kinerja tahun ini akan lebih cemerlang. Sama cemerlangnya atau bahkan berpotensi lebih baik dibandingkan tahun lalu," ungkap Tjendra.

Baca juga: Perluas Distribusi Penjualan Produk Reksa Dana, Bahana TCW Gandeng Bank Muamalat dan Fundtastic

Dia mengatakan, sustainable bisnis serta kekuatan inovasi dan kreativitas dalam menjawab kebutuhan pasar akan menjadi strategi kami dalam memanfaatkan momentum pertumbuhan positif yang kami miliki saat ini.

"Kami yakin right issue yang akan dijalankan di triwulan empat nanti akan terserap pasar dengan baik, dan membuat kami memiliki skala ekspansi usaha yang semakin bertumbuh dan semakin besar lagi,” jelas Tjandra.

Tjandra juga menjelaskan, fokus BNC di tahun ini masih tetap untuk mengeksekusi agenda kerja dengan terus mengembangkan dan melengkapi fitur dan layanan BNC ke nasabah.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas