Bursa Sedang Bergejolak, BNC Geser Right Issue ke Triwulan IV Tahun Ini
BNC juga telah mengantisipasi dengan menerapkan strategi bisnis yang terukur untuk tetap menjadi yang terdepan di industri bank digital
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Bahkan, dalam waktu dekat fitur dan layanan perbankan BNC akan semakin lengkap dengan adanya QRIS dan Corporate Internet Banking yang telah mendapatkan persetujuan OJK. “Khusus untuk QRIS, fitur ini akan sepenuhnya siap diimplementasikan pada Juli yang akan datang,” jelas Tjandra.
Kinerja BNC semakin membaik sejalan strategi bisnis yang dilakukan perseroan, sejalan dengan peningkatan jumlah nasabah, dengan 17 juta pengguna teregistrasi dalam satu tahun beroperasi. Hal ini sejalan dengan peningkatan volume transaksi yang signifikan sebesar 88 % menjadi 76 juta transaksi dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dalam laporan keuangan Kuartal I 2022, kinerja positif Perseroan di awal tahun 2022 ditunjukkan dengan berhasilnya BNC mencatatkan kenaikan Net Interest Income (NII) yang sangat signifikan atau naik sekitar 214,3 % dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 dari Rp 63 miliar menjadi Rp 198 miliar di Kuartal I 2022.
Kenaikan juga terlihat dari pendapatan di Kuartal I 2022, yaitu sebesar Rp 448 miliar atau naik sekitar 204,8 % dari periode sebelumnya yang sebesar Rp 147 miliar.
Kenaikan pendapatan di atas diikuti dengan penurunan beban operasional, sehingga pada Kuartal I BNC mencatatkan kerugian bersih yang cenderung menurun. Masing-masing sebesar Rp 163 miliar di bulan Januari, turun menjadi Rp 150 miliar di bulan Februari, dan Rp 100 miliar bulan Maret 2022, sehingga total kerugian di Kuartal I 2022 adalah sebesar Rp 413 miliar.
BNC juga mencatat kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang cukup tinggi, yaitu sekitar 121,4 % yoy dari Rp 4,2 triliun di Kuartal I 2021 menjadi Rp 9,3 triliun di Kuartal I 2022 atau mengalami pertumbuhan sebesar 14,7 % dari Rp 8,1 triliun di Kuartal IV 2021 menjadi Rp 9,3 triliun di Kuartal I 2022, yang paling banyak ditempatkan dari deposito online melalui aplikasi neobank.
Pertumbuhan juga terlihat pada total aset Bank yang naik sebesar 119,3 % yoy dari Rp 5,7 triliun di Kuartal I 2021 menjadi Rp 12,5 triliun pada Kuartal I 2022, sedangkan bila dilihat pertumbuhan secara kuartal sebesar 10,5 % dari Rp 11,3 triliun di Kuartal IV 2021 menjadi Rp 12,5 triliun di Kuartal I 2022.
Di tahun 2022 ini BNC secara terus menerus berusaha memenuhi kebutuhan nasabahnya, antara lain di bidang investasi dengan memperkenalkan product wealth management, seperti reksa dana, saham, asuransi, emas, dan produk lainnya.