Dampak Banjir Rob, Aktivitas Pelayaran di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang Dihentikan Sementara
Dampak dari jebolnya tanggul penahan air laut di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, aktivitas pelayaran dihentikan sementara.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dampak dari jebolnya tanggul penahan air laut di Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, aktivitas pelayaran di pelabuhan tersebut dihentikan sementara.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas M Tohir mengatakan, aktivitas pelayaran di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dihentikan sementara akibat jebolnya tanggul penahan air laut di wilayah tersebut.
“Adapun penyebab tanggul jebol diakibatkan rob yang besar sehingga tanggul penahan air laut di kawasan Lamicitra tidak mampu menahan air laut yang cukup besar,” kata Tohir, Selasa (24/5/2022).
Baca juga: BMKG Sebut Potensi Banjir Rob Terjadi hingga Besok, Termasuk di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Tohir juga menjelaskan, akibat banjir rob yang besar membuat hampir 75 persen wilayah Pelabuhan Tanjung Emas terendam air laut.
“Titik lokasi yang terendam banjir tersebut mulai dari Jalan Yos Sudarso depan KSOP Tanjung Emas, Dermaga Pelabuhan Rakyat, Dermaga Nusantara, Jalan Coaster, Jalan Deli dan kawasan Lamicitra,” kata Tohir.
Baca juga: Banjir Rob di Semarang Mulai Surut, Ratusan Warga Sudah Dievekuasi hingga Karyawan Diliburkan
Banjir juga mengakibatkan akses masuk Pelabuhan Tanjung Emas terjadi kemacetan yang parah.
“Kegiatan kepelabuhanan untuk sementara dihentikan. Termasuk kegiatan Kapal Penumpang dan bongkar muat Petikemas di Dermaga TPKS,” ujar Tohir.
Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Selasa (24/5/2022) pukul 05.30 WIB, banjir rob masih menggenangi Pelabuhan Tanjung Emas Semarang namun tidak separah Senin (23/5/2022).