Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Menteri Teten: Tidak Ada Kebanggaan Beli Produk Luar Negeri

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak masyarakat Indonesia membeli produk lokal, terutama dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Sanusi
zoom-in Menteri Teten: Tidak Ada Kebanggaan Beli Produk Luar Negeri
ist
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak masyarakat Indonesia membeli produk lokal, terutama dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Teten menerangkan, peran UMKM tidak bisa dianggap remeh. UMKM mampu menyerap 97 persen dari total tenaga kerja yang ada. Tanpa UMKM, menurut Teten, lapangan kerja yang tercipta berkurang.

"Jadi kalau tanpa ini sudah huru-hara negara, kalau tidak disediakan lapangan kerja," ujar Teten, Senin (30/5/2022).

Baca juga: Menteri Teten Minta Koperasi Bermasalah untuk Menjalankan Putusan PKPU

Menurut Teten, kebijakan pemerintah untuk memperbanyak dan menyerap produk lokal melalui kewajiban bagi kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah belanja produk dalam negeri minimal 40 persen dari anggarannya, menambah 2 juta lapangan kerja baru.

"Kalau produk UMKM dibeli, kan' UMKM kita punya kesempatan meningkatkan kualitas. Produk dari luar sama, kalau laku berkembang. Tidak langsung berkualitas," tutur Teten.

Baca juga: Menkop UKM Teten Masduki: Wirausaha Nasional Dianggap Bagian dari Aktivisme Sosial

Karena itu, ucap Teten, penting agar mengajak masyarakat Indonesia mau membeli produk lokal. Menurutnya, tidak ada kebanggaan untuk membeli produk luar negeri.

Berita Rekomendasi

"Sekarang beli produk asing apa kebanggaannya, tahun 1970 baru bangga, waktu saya saat naik pesawat susah," imbuh Teten.

Teten melihat kini masyarakat mencari produk yang unik. Yang memiliki cerita di balik produk. Atau makanan yang memiliki khas seperti rendang dari padang atau rawon dari Surabaya.

"Black soup dari Surabaya maksudnya rawon, jamur merah dari bangka, itu lebih enak. Kita kurang menghargai saja," ucap Teten.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas