Dirjen EBTKE: Potensi Energi Baru Terbarukan RI Capai 3.686 Gigawatt
Indonesia diharapkan tidak mengalami krisis energi seperti yang terjadi di Eropa pada akhir 2021 lalu kekurangan sumber daya energi.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Pemerintah menyusun langkah strategis melalui pembangunan dan pengembangan kapasitas yang dihasilkan pembangkit energi baru dan terbarukan.
Baca juga: Kementerian ESDM Beberkan Enam Jurus Percepat Gunakan Energi Baru Terbarukan
“Misalnya EBT hidrogen nantinya akan digunakan untuk transportasi dan kegiatan mobilitas yang tinggi,” kata Pahala.
Pahala sepakat untuk menurunkan ketergantungan pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara karena menyumbang emisi sangat besar.
Ia mendorong adopsi kendaraan listrik untuk sektor mobilitas agar diakselerasi. Dia menyebut pemakaian kendaraan listrik bisa diterapkan lebih dulu untuk kendaraan roda dua.
"Penerapan itu lebih ekonomis ketimbang menunggu implementasi pada roda empat," jelasnya.
Pahala mengatakan perlunya upaya memperluas penerapan nature based solutions (NBS) dengan cara reboisasi.
“Apalagi setelah kita hitung, NBS Indonesia terbesar kedua di dunia untuk NBS berbiaya rendah,” ujar dia.
Pemerintah juga mengajak industri harus komitmen menggunakan EBT berkelanjutan serta menata ulang ekosistem pasar karbon antar BUMN. Penataan itu diharapkan menjadi contoh pembentukan pasar karbon nasional.