IHSG Sesi I Turun 0,10 Persen ke 7.141, Investor Asing Tebar Saham ADRO, BMRI dan INTP
Tujuh indeks sektoral melemah, mengikuti pelemahan IHSG. Sedangkan tiga indeks sektoral lainnya selamat ke zona hijau.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tampil loyo hingga perdagangan Kamis (2/6/2022) siang.
Pada perdagagan sesi I, IHSG turun 6,98 poin atau 0,10 % ke 7.141,98.
Sebanyak 270 saham naik, 255 saham turun dan 164 saham stagnan.
Tujuh indeks sektoral melemah, mengikuti pelemahan IHSG. Sedangkan tiga indeks sektoral lainnya selamat ke zona hijau.
Indeks sektoral dengan pelemahan terdalam adalah IDX Sektor Barang Baku yang turun 1,34 % , IDX Sektor Keuangan turun 1,31 % dan IDX Sektor Energi turun 0,76 % .
Baca juga: IHSG Dibuka Naik 0,34 Persen ke 7.060, Investor Asing Buru Saham BBRI, ADRO dan BMRI
Sedangkan indeks sektoral yang menguat adalah IDX Sektor Transportasi yang naik 2,65 % , IDX Sektor Barang Konsumen Non Primer naik 0,44 % dan IDX Sektor Barang Konsumen Primer yang naik 0,03 % .
Total volume perdagangan saham di bursa hingga sesi I hari ini mencapai 15,87 miliar saham dengan total nilai Rp 11,77 triliun.
Top gainers LQ45 hingga sesi I hari ini adalah:
1. PT Timah Tbk (TINS) (5,26 % )
2. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) (3,40 % )
3. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) (2,30 % )
Top losers LQ45 hingga sesi I hari ini adalah:
1. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) (-4,78 % )
2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) (-4,71 % )
3. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) (-4,59 % )
Investor asing mencatatkan pembelian bersih Rp 390,88 miliar di seluruh pasar.
Baca juga: IHSG Pekan Ini Naik 2,97 Persen, Bagaimana Prediksi Pekan Depan?
Saham-saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Astra International Tbk (ASII) Rp 107,6 miliar, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Rp 98,5 miliar dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 84,2 miliar.
Sedangkan saham-saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) Rp 205,9 miliar, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) Rp 99,4 miliar dan PT Indocement Tinggal Prakarsa Tbk (INTP) Rp 43,7 miliar.