Harga Cabai dan Telur Melambung, Petani Untung Pedagang Warteg Mengeluh
Jika pemerintah tidak bisa mengendalikan harga-harga sembako, menyebabkan masyarakat menjerit karena harga yang sekarang membuat daya beli rendah.
Editor: Dewi Agustina
Kenaikan harga ini tentunya cukup menggembirakan bagi mereka.
"Dengan harga mahal, petani cabai di Kulon Progo yang punya panenan merasa senang karena menikmati harga cabai yang tidak setiap tahunnya naik. Mungkin 3 tahun sekali," ucap Sukarman, Ketua Kelompok Tani Gisik Pranaji Kulon Progo, saat ditemui di lahannya yang berada di Bugel, Kapanewon Panjatan.
Melambungnya harga cabai di Kulonprogo saat ini disebabkan karena panen cabai di wilayah lain seperti Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat banyak yang terserang hama penyakit.
Kondisi ini menyebabkan para petani cabai di beberapa wilayah itu gagal panen. Sehingga mereka banyak yang membeli cabai di wilayah Kulon Progo.
Sukarman melanjutkan petani cabai bisa memetik sebanyak 5 kali di lahan seluas 100 hektar.
Dengan hasil panen cabai bisa mencapai 15 ton. Adapun hasil panen cabai di lahan pantai Kulon Progo kebanyakan dipasarkan ke Jakarta, Semarang, lokal DIY bahkan Sumatera.
Petani pemetik cabai, Ngatijah (54) mengaku turut senang dengan naiknya harga cabai di Kulon Progo sekarang ini.
Dalam sehari, ia bisa memetik cabai sampai 30 kilogram.
Baca juga: Tak Hanya Cabai, Harga Aneka Sayur-mayur Juga Merangkak Naik
Sehingga berdampak pada upah yang akan diterimanya. Dengan demikian ia merasa diuntungkan.
"Kalau harga turun cuma dapat Rp 75 ribu sekarang Rp 100 ribu," ucapnya.
Pengamat Ekonomi Fithra Faisal menyebut meski saat ini harga pangan terus merangkak naik namun tingkat konsumsi masyarakat meningkat seiring pengendalian Covid-19 yang terus membaik.
"Dari sisi permintaan, tingkat konsumsi mulai pulih. Konsumsi domestik menguat. Dari sisi permintaan cukup konsisten. Ini potensi pemulihan ekonomi domestik," kata Fithra.
Menurut Fithra, aktivitas masyarakat sudah cukup tinggi. Restoran, bioskop, tempat-tempat hiburan dipenuhi pengunjung. Ini menunjukkan roda perekonomian bergerak.
Terkait penyebab kenaikan harga pangan, Fithra menyebut ada beberapa faktor. Pengaruh dinamika global dan musim cukup besar.