Naiknya Harga Tiket Pesawat akibat Tingginya Harga Avtur Dunia, Pemerintah Diminta Intervensi
Maskapai harus melakukan berbagai strategi agar bisa menyeimbangkan terhadap biaya operasional yang dikeluarkan.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga tiket pesawat terbang dari banyak maskapai tujuan dalam negeri maupun luar negeri naik secara tajam.
Menurut Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati, salah satu penyebab naiknya harga tiket pesawat lantaran harga avtur dunia yang sedang tinggi.
Kenaikan harga avtur dunia tersebut diakui memang cukup memberatkan pihak maskapai.
"Saat ini memang ada kecenderungan terjadi kenaikan harga tiket (pesawat), salah satunya memang akibat dari adanya kenaikan harga avtur dunia," ucap dia, Senin (6/6/2022).
Adita mengatakan, maskapai harus melakukan berbagai strategi agar bisa menyeimbangkan terhadap biaya operasional yang dikeluarkan.
Masyarakat pun diminta memahami situasi ini.
"Biaya operasional yang dikeluarkan ini memang satu hal yang dibutuhkan untuk bisa terus memberikan pelayanan yang memadai, pelayanan yang baik kepada masyarakat, bagian dari service excellent," ujarnya.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat Melonjak, Pemerintah Diminta Lakukan Intervensi
Selain itu, lanjut Adita khusus harga tiket internasional disesuikan dengan mekanisme persaingan pasar.
Kemenhub juga tidak berwenang mengatur Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) di rute internasional.
"Kembali lagi, yang diatur oleh TBA dan TBB rute domestik kelas ekonomi berjadwal. Untuk internasional tidak diatur. Selain itu fuel surcharge hanya untuk rute domestik," katanya.
Anggota Komisi V DPR Irwan mendesak pemerintah diminta melakukan intervensi terhadap maskapai.
"Sejak sebelum mudik sudah saya ingatkan (Kemenhub) soal kenaikan tiket pesawat yang terjadi di dalam negeri seperti di Aceh, Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Jawa, serta berbagai daerah. Dan hingga sekarang saya rasa belum ada langkah konkret atasi persoalan tersebut," ujar Irwan.
Irwan menyarankan agar regulator khususnya Kemenhub melakukan kebijakan tuslah tiket pesawat berupa fuel surcharge.
"Saya harap ada kebijakan tuslah kembali diberikan mengantisipasi harga avtur yang melonjak naik. Jangan hanya bisa menyalahkan harga Avtur naik, lakukan segera intervensi," papar Irwan.
Irwan mengaku akan menanyakan masalah lonjakan tarif tiket pesawat ini kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam kesempatan Rapat Dengar Pendapat di Komisi V DPR.
Sebab, sebelumnya Menhub telah mengeluarkan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 68 Tahun 2022 tentang Biaya Tambahan (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri yang mulai berlaku sejak ditetapkan pada 18 April 2022.
"Saya akan pertanyakan ke pak Menteri ihwal ini, kan sebaiknya dievaluasi saat ada kenaikan. Jangan cuma bisa salahkan harga avtur yang naik, kenaikan ini justru makin memberatkan masyarakat," ujar politikus partai Demokrat itu.
Maskapai juga ikut angkat bicara mengenai meroketnya harga tiket pesawat.
VP Corporate Secretary & CSR PT Citilink Indonesia Diah Suryani Indriastuti mengatakan, kenaikan harga tiket ini karena adanya kenaikah juga pada harga avtur yang cukup tajam.
"Meski begitu, kami tetap berkomitmen untuk menyediakan harga tiket yang sesuai dengan Tarif Batas Atas (TBA) dan Tarif Batas Bawah (TBB) serta kebijakan fuel surcharge yang diperbolehkan," kata Diah.
Baca juga: Harga Tiket Pesawat ke Singapura Naik Gila-gilaan, Ini Pemicunya Menurut Astindo
Ia juga menyebutkan, bahwa fluktuasi harga avtur saat ini menjadi tantangan untuk operasional penerbangan Citilink.
"Kami juga akan terus menganalisis dan kajian secara berkala untuk menentukan harga tiket pesawat di tengah harga avtur yang fluktuatif," ujar Diah.
Kenaikan harga tiket tidak hanya dialami oleh Citilink, maskapai lain pun ikut menaikkan harga tiket khususnya rute Jakarta-Bali.
Maskapai berbiaya rendah lainnya yaitu Super Air Jet pun sempat menaikan harga tiket pesawat Jakarta-Bali yang menyentuh Rp 1,2 juta.
Sebagai informasi, saat ini menurut pantauan di situs online travel agent harga tiket penerbangan Citilink rute Jakarta-Bali per 6 Juni 2022 sudah mengalami penurunan menjadi Rp 961 ribu.(Tribun Network/har/sen/wly/ktn)